BANJIR JAKARTA: BPPT Kembangkan Sistem Deteksi Dini Berbasis Radar Cuaca

News Editor
Minggu, 20 Januari 2013 | 17:42 WIB
Bagikan

JAKARTA--Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan Sistem Deteksi Dini (Early Detection System/EDS) berbasis radar cuaca yang dapat digunakan untuk mengantisipasi bencana banjir. EDS ini mengandalkan data radar cuaca sebagai informasi utama menghitung curah hukan yang terdapat pada wilayah sub Daerah Aliran Sungai tertentu.

Adapun sub DAS yang telah masuk dalam perhitungan radar cuaca tersebut, yakni Katulampa, Depok, Manggarai, Sunter Utara, Pesanggrahan, Cipinang Hulu, Cikeas, dan Cileungsi. Sub DAS selanjutnya yang akan dikembangkan yakni Cisadane dan Ciujung.

"Teknologi data radar ini kami kembangkan untuk memantau pergerakan awan dan menghitung curah hujan. Data yang digunakan adalah data real time dari radar cuaca setiap 6 menit. Data akan diproses dan diplot dalam grafik. Data inilah yang kemudian bisa menjadi salah satu masukan untuk mendeteksi banjir secara dini," kata Direktur Pusat Teknologi Informasi Sumber Daya Alam BPPT Muhammad Sadly kepada Bisnis, Minggu (20/1).

Sadly menjelaskan teknologi EDS ini sangat berguna pada musim hujan seperti saat ini. Teknologi EDS berbasis radar cuaca ini dikembangkan agar masyarakat luas dapat mengetahui potensi bencana banjir dan cepat mengambil keputusan. Oleh karena itu, EDS ini telah diintegerasikan ke aplikasi Sistem Informasi Hujan dan Genangan Berbasis Keruangan (Sijampang).

Adapun beberapa informasi yang dapat diperoleh masyarakat melalui aplikasi tersebut, yakni kondisi hujan terkini, prediksi cuaca, pergerakan awan, akumulasi hujan, dan titik banjir. Sebagai informasi tambahan, dalam aplikasi ini juga terdapat Tinggi Muka Air (TMA) di pintu air sub DAS.

Namun, data TMA tidak real time karena informasinya berasal dari situs Pemda DKI Jakarta. Sijampang dapat diakses oleh masyarakat melalui berbagai platform, seperti Facebook, Twitter, dan aplikasi pada ponsel pintar.

Sadly menyebutkan pada Kamis, (17/1) hingga Jumat (18/1), Sijampang tidak dapat diakses akibat server down. Namun, pada Sabtu (19/1), Sijampang sudah dapat diakses kembali.

"Namun, untuk prediksi volume curah hukan dan TMA belum dapat kami aktifkan saat ini," pungkas Sadly. (34/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : News Editor
Sumber : Febriany D.A. Putri
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper