TELKOMSEL DIPAILITKAN: Menebak kelanjutan drama pemailitan Telkomsel

Lingga Sukatma Wiangga
Senin, 17 September 2012 | 10:52 WIB
Bagikan

Telkomsel, merupakan operator telekomunikasi terbesar di Indonesia.  Selain memiliki pelanggan terbanyak, berbagai catatan prestasi gemilang dari sisi kinerja perusahaan juga dicatat anak usaha Telkom itu pada kuartal I/2012.

Telkomsel  mencatat laba bersih yang sangat menggembirakan di kuartal pertama 2012 sebesar Rp3,5 triliun. Telkomsel juga membagi dividen kepada para pemegang saham Rp10,2 triliun atas kinerja positif di tahun buku 2011Selama tahun buku 2011, Telkomsel juga berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 48,7 triliun atau tumbuh 7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

 

EBITDA 2011 juga meningkat menjadi Rp27,5 triliun Rupiah dengan laba bersih mencapai  Rp12,8 triliun dimana kontribusi terbesar berasal dari layanan data dan SMS.Pertumbuhan positif Telkomsel terus berlanjut sepanjang kuartal pertama 2012. Selama kuartal pertama 2012, Telkomsel berhasil menghadapi kompetisi di industri telekomunikasi yang semakin ketat dengan melakukan berbagai terobosan produk dan layanan.Hal ini terbukti dengan meningkatnya pendapatan sebesar 9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tertinggi di industri telekomunikasi, sekaligus memimpin pasar dengan market share sebesar 43% dan 109,9 juta pelanggan.Selama tiga tahun terakhir (2009-2011) jumlah pelanggan Telkomsel tumbuh sangat signifikan sebesar lebih dari 41 juta yang mendorong peningkatan pendapatan sebesar Rp7,1 triliun.

 

Sementara itu jumlah pelanggan data melonjak dari 17 juta menjadi 40 juta. Tahun 2011, Telkomsel menyetor pajak sebesar Rp8,7 triliun ke kas negara sehingga menempatkan Telkomsel sebagai salah satu kontributor pajak yang signifikan di Indonesia.

Namun, berbagai raihan dan sederetan prestasi gemilang tahun lalu dan awal tahun ini tersebut seperti hilang hanya karena kasus utang Rp5,3 miliar. Telkomsel harus berat hati diputus pailit alias bangkrut oleh Pengadilan Niaga Jakarta Selatan.

Arogansi manajemen Telkomsel pada rekanannya disinyalir menjadi bumerang bagi operator tersebut hingga akhirnya diputus pailit oleh pengadilan.Sebenarnya bukan pertama kali ini saja Telkomsel menunjukkan sikap arogansinya. Berdasarkan catatan Bisnis, Telkomsel berulangkali mengubah kontrak atau pembayaran secara sepihak kepada rekanannya, terutama content provider.Wajar saja, mengingat hidup dan mati content provider berada di tangan operator, dan Telkomsel sebagai operator dengan pelanggan terbesar tentu saja memiliki bargaining posistion yang sangat kuat terhadap CP.Pada 30 November 2011, PT Telkomsel memangkas jatah content provider hingga 50% pada tagihan Agustus-Desember.Seorang pemilik CP besar saat itu menyesalkan langkah Telkomsel tersebut yang secara sepihak memangkas pendapatan CP hingga 50% dan menyalahi kesepakatan perjanjian kerja sama.“Mengapa justru CP yang jujur yang kena getahnya? Sementara CP yang jelas-jelas melakukan penyedotan pulsa malah tidak dikenai sanksi apa pun,” ujarnya. (Bisnis.com, 30/11/2011)Saat itu, Telkomsel mengumpulkan seluruh CP yang bekerja sama dengan operator itu.  Menengok lebih ke belakang, pada 24 November 2011, Extend Media, perusahaan penyedia konten, menyesalkan tidak tercapainya kesepakatan dengan Telkomsel terkait dengan solusi pasca penghentian layanan SMS premium dan penghapusan data pelanggan.Saat itu, Extent diketahui melayangkan somasi terhadap direktur utama Telkomsel pada 25 November. CP tersebut menuntut setelah operator seluler itu enggan membayar sejumlah uang kepada Extend Media seperti yang telah tertuang pada perjanjian kerja sama kerja Juli-Agustus-September 2011.(Bisnis.com, 29/11/2011).

Lalu, bagaimana nasib pelanggan pasca pemailitan Telkomsel? Meski  manajemen operator tersebut menjamin pelanggan tidak dirugikan, namun rasa was-was tentunya tetap lah ada, apalagi bila Keputusan pailit tersebut berkekuatan hukum tetap.Sebagaimana hukum di Indonesia, apabila ada perusahaan yang dinyatakan pailit, selama proses penyitaan aset, operasional perusahaan akan dijalankan kurator. Tentunya, masalah kualitas layanan dan lainnya menjadi agak diragukan, mengingat kuartor tentunya tak begitu memahami operasional jaringan telekomunikasi.Potensi migrasi pelanggan tentu saja ada, terutama pada pelanggan prabayar karena prosesnya lebih mudah. Berbeda dengan pelanggan pascabayar atau pelanggan yang sudah lama memiliki nomor Telkomsel, mereka tentunya seperti buah simalakama.Wajar saja, karena ganti nomor telepon seluler sama saja memulai segalanya dari nol, karena relasi, teman, kerabat, dan klien sudah menyimpan nomor selulernya yang lama.Sementara, portability number yang sudah menjadi wacana sejak lima tahun silam tak kunjung terealisasi. Portability number adalah nomor telepon seluler yang akan tetap sama meski berganti provider.Namun, bagaimana pun, Telkom dan Kementerian BUMN tentu tak akan tinggal diam melihat angsa emas nya terkulai begitu saja. Yah, Telkomsel merupakan angsa emas bagi Telkom dan kementerian BUMN tentunya.Cemerlang atau meredupnya prestasi Telkom di mata Kementerian BUMN sangat tergantung pada Telkomsel.Pemailitan Telkomsel ini pun saya yakin hanya lah sekadar drama dan tak akan pernah terjadi, entah lewat negosiasi, kasasi yang dimenangkan Telkomsel, atau pun sikap manajemen yang melunak dan menanggalkan segala kearogansiannya untuk merangkul PT Prima Jaya Informatika.Meski pada akhirnya Telkomsel batal pailit, namun yang jelas, pemailitan oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Selatan pada 14/9/2012 menjadi catatan hitam bagi operator terbesar di Indonesia itu.([email protected]

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper