JAKARTA: Korban akibat malware DNS Changer terus berjatuhan. Setelah sebelumnya ribuan online shop di depok dan Jakarta down mendadak, seorang pengguna PC asal Cijantung pun mengaku terkena malware tersebut.Buyung, pengguna Internet tersebut mengaku tidak bisa membuka situs apa pun lewat semua browser, baik Internet Explorer, Mozilla, maupun Safari. "Kebetulan saya menggunakan akses Speedy Telkom," tuturnya.Donny BU, Researcher ICT Watch dalam akun twitternya mengungkapkan secara awam, kiamat Internet itu akan terjadi jika komputer kita terinfeksi malware yg dpt memberikan "alamat palsu" situs-situs Internet."Anggap begini deh, kalo kita mau berwisata ke kota tertentu, kita dpt booklet berisi informasi tempat2 yg menarik, alamat kantor polisi, dll. Ibarat sedang wisata, suka ada semacam pos informasi. Kalo mau kemana, kita tanya ke pos tersebut, lalu diarahkan jalannya, dikasih petanya, dll," tuturnya.Yang akan jadi masalah, tambahnya, ketika orang nggak tau apakah pos informasi tadi, itu benar-benar pos resmi atau sengaja dibuat oleh orang yang berniat jahat."Begitu kita nanya suatu alamat, pos informasi tersebut akan mengarahkan jalan kita. Nah, ternyata FBI berhasil mengungkap adanya "pos" palsu itu."Kenapa FBI gak langsung tutup saja "pos informasi" palsu tersebut? Jika langsung ditutup, orang yang terbiasa bertanya ke pos tersebut, akan kebingungan.Sama persis dengan komputer yg terinfeksi DNS Changer, komputer akan nanya alamat-alamat situs yang biasa diakses, ke "pos informasi" yang palsu tersebut.(api)
KIAMAT INTERNET: Korban 'Alamat Palsu' terus berjatuhan
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:
Penulis : Lingga Sukatma Wiangga
Editor : Lingga Sukatma Wiangga