CYBER CRIME: Serangan DDoS di Indonesia meningkat 57%

Lingga Sukatma Wiangga
Senin, 12 Maret 2012 | 19:41 WIB
Bagikan

JAKARTA: Indonesia Cloud Forum (ICF) mengungkapkan serangan Distributed Denial of Service (DDos) ke Indonesia meningkat 57%  dengan jumlah 110 Mbps hingga semester kedua 2011 dibandingkan dengan periode yang sama 2010. "Bahayanya serangan ini, pengguna tak tahu kalau sedang diserang, bayangkan serangan terlama bisa  80 hari, 19 jam, 13 menit dan lima detik,” kata pendiri ICF Teguh Prasetya dalam siaran pers hari ini.Menurut dia, perhatian utama dari teknologi cloud computing memang pada isu keamanan karena kebanyakan yang diserang itu adalah sektor entertainment,  Search Engine, dan Social Network.Salah satu anggota ICF, adalah CQ Cloud. Perusahaan itu baru-baru ini menawarkan solusi keamanan teknologi informasi bagi segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar pelaku usaha mendapatkan jaminan dalam menjalankan usahanya.“Kami baru saja mendirikan CQ Cloud Indonesia beberapa minggu lalu. Bersama mitra lokal, Prima Asset, sebagai distributor, kami optimistis menggarap solusi keamanan teknologi informasi bagi para UKM karena pasarnya lumayan menjanjikan,” ungkap CEO  CQ Cloud Heon Soo Rhee.Menurut dia, salah satu rasa optimisme perseroan untuk menggarap pasar solusi keamanan di Indonesia karena negara ini berada di posisi nomor dua yang diserang DDoS, belum lagi trafik data kian tinggi seiring makin banyaknya pengguna Internet.Serangan DDos biasanya menggunakan banyak varian mesin saat satu sistem diserang tidak mengetahui sedang diserang karena dianggap yang datang adalah trafik normal. Biasanya yang diserang adalah jaringan dan memboroskan bandwidth. “Kami akan menggandeng Penyedia Jaringan Internet dan Data Center untuk memasarkan solusi Medusa. Sistem ini sangat efisien dan bisa menekan investasi awal bagi perseroan yang akan memakainya,” jelasnya.Menurut dia, pihaknya bersama PJI dan IDC akan membuat para UKM tidak merasakan mengeluarkan investasi untuk membeli solusi karena sudah bagian dari investasi kala pertama menggunakan sistem. Harga dari sistem ini diklaim lumayan terjangkau berada di kisaran ratusan ribu dollar AS.“Nantinya dengan  PJI atau PT Internetindo Data Centra [IDC] akan digunakan konsep pay as you growth, dengan solusi Medusa akan di-bundling dengan layanan yang ditawarkan.

 

Artinya, mitra akan membayar sesuai dengan trafik yang ada. Ini tentu konsep model bisnis yang menarik. Hal yang menjadi keunggulan dari solusi  CQ Cloud adalah, jika ada serangan dari DDoS, tidak perlu pelaku usaha menyetop layanannya,” katanya.(api)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper