Para pengguna situs mikroblogging twitter dalam pekan ini diramaikan dengan hastag #anonim, setelah sejumlah akun yang tidak menampilkan naama sebenarnya itu melempar kicauan yang berisi kritik tajam terhadap pemerintah, seseorang, atau partai politik tertentu.
Di Twitter sendiri sebenarnya cukup banyak akun yang tidak menggunakan nama sebenarnya atau anonim. Akun anonim disebut manakala akun ini sering menbarakan isu atau kritikan tertentu, namun apabila berisi time line kegiatan sehari-hari tidak bisa disebut anonim, semisal codoix, sihirhujan, api, rajamatoa, planetmiring, j4vahOlic, dan lain-lain.
Karena cukup banyak juga orang yang tidak menggunakan nama sebenarnya dalam akun twitternya tapi nama yang bukan sebenarnya itu pun sudah dikenal luas oleh rekan sejawatnya, apalagi kalau pemilik akun twitternya adalah remaja atau ABG yang sangat jarang menggunakan nama sebenarnya.
Setelah jelas pengertian anonim dan bukan nama sebenarnya, maka pengguna Twitter lainnya bisa menyikapinya.
Menkominfo Tifatul Sembiring sendiri ternyata cukup terusik dengan maraknya aku anonim yang banyak menyebarkan isu tanpa data, menyebarkan sara, dan tuduhan-tuduhan tak berdasar.
Akun anonim bisa dikejar bila memang terbukti melakukan pelanggaran seperti penipuan, hacking terhadap badan resmi pemerintah atau menyebarkan pornografi. Hal itu semua bisa dijerat dengan pasal-pasal di UU ITE.
Fenomena akun anonim ini diduga muncul karena ada kekagetan di dunia media sosial. Meski ada efek positif, akun anonim itu tak jarang menimbulkan korban.
Maklum saja, social media, terutama Twitter, baru booming di Indonesia dalam dua tahun terakhir, namun bisa juga karena kondisi ketimpangan sosial dan politik yang begitu tinggi yang menjadikan banyaknya bermunculan akun akun anonim.
Kita semua sepakat, kalau akun-akun anonim itu sering mempublikasikan informasi yang belum diketahui oleh umum layaknya sebuah surat kaleng.
Menuntut mereka ke pengadilan merupakan hal yang sangat sulti dilakukan, mengingat akun tersebut tidak memiliki identitas jelas. Korbannya mungkin hanya bisa melakukan klarifikasi atau mengoptimalkan fungsi public relation.
Akun anonim yang paling terkenal adalah bagi Twitter user Indonesia adalah @benny_israel, terutama karena kicauannya yang sangat kritis kepada pemerintah.
Afiliasi politik Benny juga tidak dapat diketahui, selain bahwa dia sangat kritis dengan setiap kebijakan pemerintah. Benny pun selalu menolak tuduhan yang mengasosiasikan dirinya dengan partai politik tertentu.
Akun anonim lainnya adalah @PNS_ababil, @triomacan, @vampire-RI, @roysuryoyeah, dan akun twitter yeah lainnya.
Ada dugaan, bahwa akun-akun tersebut dikelola oleh beberapa admin atau tim, sehingga tidak terpancing emosi dengan mudah meski mereka selalu mengaku kalau akun itu hanya dikelola oleh satu orang saja.
Menariknya, tanggapan publik terhadap keberadaan akun anonim tersebut sangatlah hangat dan luar biasa. Ini bisa dilihat dari jumlah follower mereka yang mencapai puluhan ribu orang.
Fenomena akun twitter anonim juga tak bisa dilepaskan dari kehausan pengguna twitter di Indonesia akan informasi-informasi yang bersifat rahasia seperti situs WikiLeaks yang snagat meledak tahun lalu.
Fenomena melempar isu, propaganda, atau pun dukungan pada seseorang yang biasanya dianggap korban seperti waktu kasus prita dan pengumpulan sandal jepit lewat media socmed memang sangat efektif. Apalagi, pengguna twitter dan facebook di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia.
Semakin dalamnya penetrasi gadget/smartphone ke market Indonesia, menyebabkan social media seperti Twitter akan mudah sekali diakses oleh orang Indonesia. Oleh sebab itu, mencari informasi alternatif, seperti yang bisa ditemukan pada akun anonim, akan semakin mudah juga.
Namun sebenarnya, akun anonim itu tidak perlu ditertibkan, karena toh, kevalidannya juga diragukan sama sekali. Korbannya sebenarnya tidak perlu terlalu reaktif dan cukup melakukan hak jawab sekedarnya saja. Akun anonim memang sering membuat #galau...(api)
