Bisnis.com, JAKARTA — Rencana pembangunan pusat data artificial intelligence (AI) yang menjadi proyek prioritas Danantara menjadi langkah yang patut diperhatikan dalam menghadapi kebutuhan teknologi di masa depan.
Direktur Eksekutif ICT sekaligus pengamat ekonomi digital, Heru Sutadi mengatakan langkah ini menunjukkan visi jangka panjang yang kuat.
Namun, perlu adanya kajian yang mendalam untuk memastikan bahwa pembangunan tersebut sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Baca Juga Nilai Tukar Dolar Amerika di BCA, BRI, Mandiri dan BNI Hari Ini (25/2) Setelah Danantara Diluncurkan |
---|
“Sehingga, kalau Danantara mau mengembangkan pembangunan pusat data artifisial intelligence, ini langkah yang cukup bagus,” kata Heru kepada Bisnis, Senin (24/2/2025).
Heru menyampaikan, Indonesia telah memiliki sejumlah pusat data yang tersebar di berbagai daerah, seperti yang dibangun oleh Komdigi di Cikarang.
Namun, meskipun Komdigi sebelumnya merencanakan empat pusat data, belum ada kepastian apakah tiga pusat data tambahan akan benar-benar dibangun. Hal ini menunjukkan adanya ketidakpastian dalam perkembangan sektor ini.
“Sehingga, sesuai dengan kebutuhan teknologi. Hanya perlu dilihat, pusat data yang sekarang ini ada akan kah juga jadi pusat data AI atau bagaimana, jangan sampai nanti supply lebih besar daripada demand,” ujarnya.
Lebih lanjut, Heru mengatakan dalam pengembangan pusat data AI, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan secara komprehensif.
Aspek teknis terkait infrastruktur, aspek lingkungan dan sosial, serta aspek hukum harus diperhatikan untuk memastikan kesesuaian dengan regulasi yang berlaku.
Selain itu, aspek bisnis, manajemen risiko, dan mitigasi resiko juga tidak kalah penting untuk memastikan keberlanjutan proyek ini.
“Sebab pusat data AI akan menyedot sumber daya finansial besar, triliunan, apalagi jika arahnya juga green data center. Dan kalau kita lihat topologi Indonesia, dibutuhkan minimal 2 pusat data AI di Indonesia,” ucap Heru.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapan daftar proyek nasional yang akan menjadi fokus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara pada tahap awal.
Presiden ke-8 RI itu mengungkap sejumlah proyek prioritas yang dimaksud yakni hilirisasi nikel, bauksit, dan tembaga.
Proyek prioritas lainnya adalah pembangunan pusat data artificial intelligence (AI), kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, aquaculture, serta energi terbarukan.
"Ini lah sektor yang akan menentukan masa depan kita, kesejahteraan kita, dan kemandirian bangasa kita," kata Prabowo.