Kaspersky: Nyaris 20 Juta Serangan Siber di RI Incar Aset Kripto pada 2024

Rahmad Fauzan
Senin, 3 Februari 2025 | 15:08 WIB
Ilustarasi aktivitas peretasan atau hacking/dok.Kaspersky
Ilustarasi aktivitas peretasan atau hacking/dok.Kaspersky
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Hampir 20 juta upaya serangan siber berbasis web terhadap aset kripto terdeteksi dan berhasil diblokir sepanjang 2024 di Indonesia. Angka ini turun 34,85% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 29 juta serangan.

General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky Yeo Siang Tiong menyebut penurunan berasal dari beberapa faktor, termasuk peningkatan teknologi dan pencegahan, pergeseran taktik penyerang ke arah yang lebih canggih, peningkatan nilai target, serta kenaikan investasi keamanan siber.

“Penjelasan komprehensif ini menunjukkan gambaran yang kompleks mengenai lanskap ancaman siber dan bukan sekadar penurunan keseluruhan aktivitas siber yang berbahaya,” kata Tiong dalam siaran pers, dikutip Bisnis, Senin (3/2/2025).

Dia menyontohkan serangan yang menargetkan platform perdagangan kripto dengan kerugian sekitar Rp300 miliar di Indonesia. Tak hanya di sektor finansial, insiden ini juga berpotensi menimbulkan kerugian reputasi.

Tantangan di depan pun berpotensi kian bervariasi. Tahun lalu, Kaspersky mengamati lonjakan aktivitas drainer di dark web yang dirancang untuk mencuri aset kripto seperti token atau NFT. Kendati tidak masif, jumlah utas unik yang membahas drainer di dark web meningkat dari 55 pada tahun 2022 menjadi 129 pada tahun 2024.

Peningkatan intensitas kejahatan dunia maya ini beriringan dengan akseleratifnya adopsi aset digital alias kripto di Tanah Air. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat nilai transaksi aset kripto mencapai Rp650,61 triliun pada 2024. 

Agar tetap terlindungi, Kaspersky menyarankan pengguna untuk melakukan sejumlah hal. Pertama, memantau rutin dark web secara proaktif untuk mencari tanda-tanda aktivitas kejahatan dunia maya yang dapat mengancam aset digital.

Kedua, tidak mengunduh dan memasang aplikasi dari sumber yang tidak tepercaya. Ketiga, tidak mengeklik tautan apa pun dari sumber yang tidak dikenal atau iklan daring yang mencurigakan.

Ketiga, membuat kata sandi yang kuat dan unik, termasuk campuran huruf kecil dan huruf besar, angka, dan tanda baca, serta aktifkan autentikasi dua faktor. Keempat, selalu memasang pembaruan.

Kelima, abaikan pesan yang meminta untuk menonaktifkan sistem keamanan untuk kantor atau solusi keamanan dunia maya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper