Google Maps Alami Masalah Serius saat Digunakan di Wilayah Palestina, Apa Saja?

Lukman Nur Hakim
Rabu, 25 Desember 2024 | 18:50 WIB
Warga sipil yang tinggal di kamp pengungsi Jenin, tempat pasukan Israel melanjutkan serangannya, meninggalkan rumah mereka di Jenin, Tepi Barat pada 3 Juli 2023./Reuters
Warga sipil yang tinggal di kamp pengungsi Jenin, tempat pasukan Israel melanjutkan serangannya, meninggalkan rumah mereka di Jenin, Tepi Barat pada 3 Juli 2023./Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Google Maps diketahui hampir tidak dapat digunakan secara efektif di Tepi Barat sejak dimulainya konflik di wilayah tersebut.

Melansir dari Techcrunch, Rabu (25/12/2024) temuan tersebut berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh kelompok bernama Wired beberapa waktu ini.

Pengguna melaporkan sejumlah masalah serius saat mencoba menggunakan aplikasi navigasi di wilayah tersebut, termasuk petunjuk arah yang salah yang mengarahkan mereka ke tembok pemisah.

Pengguna juga merasakan ketidakmampuan aplikasi untuk memperhitungkan pos pemeriksaan yang memakan waktu lama. 

Beberapa pengguna juga melaporkan bahwa Google Maps terkadang mengarahkan mereka ke jalan-jalan terbatas yang mengarah ke pemukiman Israel, yang berpotensi berbahaya bagi pengguna Palestina.

Sebagian besar masalah ini, menurut Google, dapat dimaklumi mengingat dinamika yang cepat berubah akibat perang. Pos pemeriksaan yang sering berubah dan pengaturan jalan yang tidak konsisten membuat layanan navigasi sulit untuk memberikan petunjuk yang akurat. 

Selain itu, juru bicara Google menjelaskan kepada Wired bahwa perusahaan tidak membedakan antara jalan yang digunakan oleh warga Israel dan Palestina karena hal itu memerlukan pemahaman mendalam tentang status kewarganegaraan yang sensitif.

Meski begitu, laporan dari puluhan karyawan Google menunjukkan adanya kekhawatiran mendalam tentang bagaimana perusahaan menangani masalah ini. Banyak karyawan yang meminta agar Google meningkatkan layanan peta di wilayah Tepi Barat, terutama untuk membantu warga Palestina. 

Seorang karyawan Google yang berbicara dengan Wired mengungkapkan bahwa banyak warga Palestina di Tepi Barat kini telah sepenuhnya berhenti menggunakan Google Maps, karena merasa aplikasi tersebut tidak dapat diandalkan untuk navigasi yang aman dan tepat.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper