Bisnis.com, JAKARTA - Modus penipuan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) semakin marak terjadi. Baru baru ini terdapat laporan adanya penipuan untuk meretas akun Gmail menggunakan AI.
Laporan tersebut ditulis oleh Sam Mitrovic yang merupakan seorang konsultan solusi Microsoft. Dalam websitenya, dirinya menceritakan bagaimana akun Gmail miliknya hampir diretas oleh orang tidak dikenal.
Sam menceritakan, belum lama ini dirinya menerima notifikasi di akun Gmail miliknya untuk menyetujui upaya pemulihan akun Gmail. Notifikasi tersebut, kata Sam berasal dari Amerika Serikat.
Mendapat pemberitahuan tersebut, Sam menolak upaya untuk melalukan pemulihan akun miliknya. Namun, sekitar 40 menit kemudian dia menerima panggilan tak terjawab, yang ternyata penelpon itu menggunakan ID sebagai Google Sydney.
Pascakejadian tersebut, Sam menerima pemberitahuan yang yang sama yakni permintaan pemulihan akun Gmail. Lalu, sekitar 40 menit kemudian terdengar dering panggilan dari nomor tak dikenal. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Sam mencoba mengangkatnya.
“Itu suara orang Amerika, sangat sopan dan profesional. Nomornya orang Australia. Dia memperkenalkan dirinya dan mengatakan bahwa ada aktivitas mencurigakan di akun saya,” kata Sam melansir dari laman miliknya, Kamis (17/10/2024).
Dalam telepon tersebut, Sam menyampaikan bahwa sang penelpon menyebut bahwa seseorang telah memiliki akses ke akun miliknya selama seminggu dan telah mengunduh data pribadinya dari akun Gmail miliknya.
Mendengar hal tersebut, Sam menuturkan bahwa dirinya sempat mencari nomor yang menghubungi dirinya apakah betul dari Google atau bukan.
Setelah mencari, dirinya menemukan bahwa nomor tersebut benar mengarah ke perusahaan asal Amerika Serikat. Namun, dia menyadari bahwa pemalsuan nomor telepon bukanlah hal sulit. Oleh karenanya, dia meminta sang penelpon untuk untuk mengirimi email kembali tentang upaya untuk pemulihan akun miliknya.
Setelah beberapa saat, Sam kemudian menerima email tersebut. Menurutnya, email itu tampak normal dengan domain pengirim berasal dari Google.
“Namun, sekali lagi memalsukan alamat email itu mudah dan saya melihat bahwa kolom Kepada berisi alamat email yang dengan cerdik diberi nama GoogleMail di InternalCaseTracking dot com [domain non-Google],” ujar Sam.
Setelah mengetahui bahwa ini penipuan, Sam mengabaikan telepon tersebut dan mengetahui bahwa yang menelponnya adalah AI. Hal ini bisa diketahuinya karena pelafalan yang diucapkan penelpon sangat sempurna dan tidak berubah meskipun berulang-ulang.
Mengetahui itu adalah suara AI, Sam kemudian mengakhiri telepon tersebut. Selang beberapa saat, Sam mencoba untuk menelpon kembali nomor tersebut, tapi tidak ada jawaban.
“Saya menelepon balik tetapi panggilan itu masuk ke pesan suara dengan kalimat ‘Ini Google Maps, saat ini kami tidak dapat menerima panggilan Anda’,” ucap Sam.
Pascakejadian yang dialami olehnya tentang usaha penipuan dan peretasa akun Gmail miliknya, Sam menghimbau kepada masyarakat untuk berhati hati lagi.
Teknologi yang digunakan untuk menipu saat ini semakin canggih, semakin meyakinkan, dan digunakan dalam skala yang semakin besar.
“Orang-orang sibuk dan penipuan ini terdengar dan tampak cukup sah sehingga saya akan memberi mereka nilai A atas usaha mereka. Banyak orang yang mungkin tertipu,” tutur Sam.
Ciri-ciri Penipuan Lewat AI di Gmail
Sam menuturkan terdapat beberapa ciri penipuan yang dilakukan lewat AI di Gmailm yaitu:
- Menerima pemberitahuan pemulihan akun yang tidak pernah diajukan.
- Google tidak menelepon pengguna Gmail jika Anda tidak menghubungkan Profil Bisnis Google.
- Email tersebut berisi alamat email Kepada yang tidak terhubung ke domain Google.
- Tidak ada sesi aktif lainnya di akun Google saya selain milik saya sendiri.
- Judul email menunjukkan bagaimana email tersebut dipalsukan.
- Pencarian nomor terbalik menunjukkan orang lain yang menerima panggilan penipuan yang sama.