Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pengembangan digitalisasi dan artificial intelligence (AI) menjadi salah satu strategi kebijakan pemerintah pada 2025 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, dan ramah lingkungan.
Airlangga menilai teknologi baru tersebut dinilai sebagai salah satu mesin ekonomi baru Indonesia.
"Pemerintah akan terlibat dalam pengembangan ekonomi baru lewat digitalisasi dan utilisasi AI, talenta digital, dan pengembangan pusat data ," kata Airlangga dalam konferensi per Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jumat (16/8/2024).
Peningkatan digitalisasi dan AI dianggap menjadi krusial. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menyebut bahwa teknologi dan Ai menjadi satu dari tiga hal yang mempengaruhi ekonomi global saat ini selain perubahan iklim dan penuaan demografi.
RAPBN TIK
Tidak hanya itu, dalam RAPBN 2025, pemerintah berencana untuk kembali menggenjot pembangunan dan melakukan perawatan terhadap infrastruktur telekomunikasi dan informasi.
Rencana pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada 2025 mencakup prasarana Digital Broadcasting System (DBS) untuk 6 lokasi dan penyediaan akses internet di lokasi layanan publik secara akumulatif sebanyak 36.830 lokasi.
Selain itu, pemerintah juga akan mengoptimalkan satelit multifungsi SATRIA-1 hingga 150 Gbps, peningkatan utilisasi Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut (SKKL) Palapa Ring sebesar 53% dan operational and maintenance BTS Last Mile 4G secara akumulatif pada 7.300 desa/kelurahan.
Anggaran pembangunan infrastruktur TIK tersebut masuk ke dalam anggaran infrastruktur dalam RAPBN tahun anggaran 2025 yang totalnya direncanakan sebesar Rp400,34 triliun.
Anggaran infrastruktur tersebut dialokasikan melalui BPP sebesar Rp240,23 triliun; TKD sebesar Rp96,37 miliar, dan Pembiayaan Anggaran sebesar Rp63,73 miliar.