Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi dompet digital Dana dan Universitas Terbuka memanfakan kecerdasan buatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam menjalankan bisnis sehari-hari. Pemanfaatan AI membantu perusahaan makin efisien dalam menjalankan bisnis.
Chief Teknologi Officer DANA Norman Sasono menjelaskan AI diadopsi baik untuk costumer service (CS) harian eksternal via chatbot bernama Diana.
“Jadi, kalau user ada kendala tinggal chat saja,” kata Norman saat ditemui di sela acara Microsoft Build: AI Day Jakarta di Jakarta Convention Center baru-baru ini.
Dana menggunakan AI besutan Microsoft, yaitu Copilot, untuk asistensi dalam melakukan koding dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Copilot ini, sambungnya, membantu pengembang melakukan generate kode dengan menggunakan Bahasa manusia. Para pengembang kemudian melakukan pengecekan terhadap kode yang sudah di-generate itu
“Jadi, developer bisa fokus melakukan koding yang susah-susah aja. Yang gampang-gampang biar AI yang bekerja,” katanya.
Lebih lanjut, DANA juga memanfaatkan AI di lini core capabilities untuk membuat kredit skoring, sketch skoring untuk melihat scammer, fraud detection system, dan autorecover system yang mengalami down.
Berbagai pemanfaatan tersebut, dinilai tidak lepas dari kondisi teknologi AI yang sudah terdemokratisasi, sepertihalnya PC, ponsel pintar, ataupun internet pada umumnya.
“Sehingga dinilai sebagai instrumen yang strategis bagi perusahaan. Sekarang AI sudah jadi business as usual. Sudah just another day. Bukan lagi hal yang luar biasa,” ujarnya.
Tidak hanya DANA, organisasi lain seperti Universitas Terbuka (UT) dan E-Fishery di sektor agrikultur juga memulai pilot penggunaan AI dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
Di UT, AI digunakan untuk membantu dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan tugas dengan menjadi asisten pemberi nilai atas jawaban yang dikirimkan ke sebuah aplikasi bersama.
Sementara di sektor agrikultur, E-Fishery memanfaatkan AI untuk mengetahui berbagai macam seluk-beluk pertambakan udang mulai dari lokasi pembelian bahan-bahan dasar hingga kondisi pasar secara luring.