Bisnis.com, JAKARTA -- PT XL Axiata Tbk. (EXCL) bekerja sama dengan Nokia menyelesaikan proyek 5 tahun untuk memodernisasi jaringan 5G di 4.400 titik di Provinsi Jawa Tengah.
Saat ini, XL Axiata telah mengaktifkan jaringan 5G di sejumlah kota seperti Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan.
Dalam kesepakatan ini, Nokia menyediakan solusi dari portofolio AirScale yang komprehensif serta solusi Dynamic Spectrum Sharing (DSS) dan program Network Performance Improvement (NPI).
Langkah ini memodernisasi jaringan, meningkatkan kapasitas, dan memastikan kinerja jaringan yang lebih superior. XL juga menggunakan layanan pemeliharaan serta dukungan jaringan Nokia untuk memastikan kualitas layanan terbaik di kelasnya.
Peningkatan infrastruktur 5G oleh XL Axiata akan mendorong pengembang aplikasi 5G untuk membuat dan mengaktifkan aplikasi baru berbasis 5G.
"Jaringan yang dimodernisasi menyediakan cakupan dan kinerja jaringan terbaik di kelasnya. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Nokia pada proyek lainnya di masa depan," kata Chief Technology Officer XL Axiata Indonesia I Gede Darmayusa melalui keterangan resmi, dikutip Bisnis (25/4/2024).
Adapun, XL Axiata dan Nokia menandatangani Nota Kesepahaman untuk mendirikan program co-development pada 5G Cloud RAN.
Head of Market Unit Indonesia Nokia Ozgur Erzincan menambahkan perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi yang mendorong penyedia layanan untuk meningkatkan kapasitas jaringan dan pengalaman pelanggan.
"Kami sangat senang solusi kami telah membantu XL Axiata memodernisasi jaringan mereka dan meningkatkan kinerjanya. Mereka kini dapat memastikan pengalaman jaringan yang lebih baik bagi pelanggannya," katanya.
Sebelumnya, laporan ConsumerLab Ericsson terbaru menyebutkan besarnya potensi FWA digandrungi sebagian besar pengguna internet didukung oleh beberapa faktor seperti fleksibilitas, penyesuaian, dan kemudahan instalasi dibandingkan dengan fiber optik.
Studi yang mencakup 19 negara, 370 juta rumah tangga, dan mewakili 1,2 miliar penduduk global itu menunjukkan adanya kepuasan lebih dari rumah tangga pengguna FWA 5G dibandingkan dengan pelanggan fiber optik dalam hal pengalaman layanan.
Pengalaman layanan yang dimaksud mulai dari waktu pengiriman, ketentuan kontrak, kualitas peralatan, sampai dengan level biaya.
Saat ini, kata Head of Fixed Wireless Access, Ericsson Networks John Yazlle, 7 dari 10 rumah tangga di dunia pengguna FWA 5G memilih teknologi ini sebagai pengganti tetap untuk konektivitas yang digunakan sebelumnya.
“Saat ini, FWA merupakan kasus penggunaan 5G terbesar setelah mobile broadband dengan koneksi di seluruh dunia diperkirakan akan tumbuh hampir 3 kali lipat menjadi 330 juta pada akhir 2029,” kata Yazlle dalam keterangan resmi, Selasa (2/4/2024).