Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) menilai pemisahan entitas penyelenggara sistem elektronik (PSE) antara media sosial TikTok dan e-commerce Shop Tokopedia merupakan langkah yang tepat.
Perlu diketahui, PT Tokopedia resmi mengumumkan telah melakukan migrasi data pengguna TikTok Shop ke Tokopedia, yang kini menjadi Shop Tokopedia.
Alhasil, TikTok dan Tokopedia melakukan pemisahan data pribadi, yaitu data untuk penggunaan media sosial yang dikelola TikTok dan untuk transaksi e-commerce yang dikendalikan Shop Tokopedia.
Meski kepemilikan saham mayoritas Tokopedia berada dalam penguasaan TikTok, menurut ELSAM, sudah semestinya dilakukan pemisahan dalam pemrosesan data tiap PSE.
“Artinya, bila ada kebutuhan yang terkait dengan optimalisasi bisnis atau optimalisasi layanan pengguna, yang berbasiskan pada pemrosesan data pribadi, perlu dijelaskan dalam suatu kesepakatan berbagi data,” kata Direktur Eksekutif ELSAM Wahyudi Djafar, Jumat (5/4/2024).
Namun, untuk memastikan pelindungan data pribadi pengguna, ELSAM memandang agar pemerintah dapat mengembangkan regulasi yang lebih inovatif dan mengakomodasi setiap perkembangan teknologi, seperti social commerce.
“Kasus yang menimpa TikTok Shop sesungguhnya menunjukkan gagapnya pemerintah dalam merespons kecepatan inovasi teknologi digital,” katanya.
Lembaga itu pun menyoroti pemerintah sebagai regulator dan pengawas yang mengalami kesulitan ketika terjadi pencampuran antara fungsi media sosial dengan e-commerce.
Menurutnya, proses migrasi data pengguna TikTok Shop ke Shop Tokopedia dan pengembangan kebijakan privasi terhadap Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) platform Shop Tokopedia bisa menjadi pembelajaran penting. Sehingga, inovasi teknologi dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal, dan disertai dengan pelindungan yang kuat bagi penggunanya.
“Pembelajaran ini dapat digunakan sebagai rujukan pemerintah dalam pengembangan regulasi pelindungan data pribadi, khususnya merespons model bisnis berbasis teknologi dengan karakteristik baru,” tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto mengatakan bahwa Shop Tokopedia menyediakan mode privasi untuk pengguna TikTok. Fitur ini untuk mengontrol personalisasi data antara akun media sosial TikTok dan e-commerce Shop Tokopedia.
Sekadar informasi, mode privasi ini terdapat di bagian akun Shop Tokopedia, yaitu dengan menekan tombol pojok kanan atas dan memilih ‘akun’. Setelah itu, layar akan menampilkan nama akun pengguna. Nantinya, pengguna hanya perlu menekan bagian ‘pengaturan’ dan muncul mode privasi, yaitu ‘rekomendasi produk yang dipersonalisasi’.
“Kalau pengguna tidak mau data behavior dari TikTok dibagikan untuk e-commerce Shop Tokopedia, dia bisa mematikan [mode privasi],” ujar Melissa dalam Diskusi Media Update Perkembangan Masa Transisi TikTok dan Tokopedia di Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Dia menuturkan bahwa ,ode privasi akun TikTok dan Shop Tokopedia ini dilakukan untuk mencegah monopoli data. Untuk itu, user ID dibuat terpisah sehingga mode privasi dapat dilakukan.
Melissa menjelaskan, jika mode privasi dimatikan, maka pengguna tidak akan melihat rekomendasi produk Shop yang disesuaikan dengan data di halaman utama Shop Tokopedia. Dengan demikian, tampilan Shop Tokopedia hanya menyediakan konten belanja yang sama dengan pengguna lain.
“Dan kalau sedang nonton live di TikTok, sebenarnya [pengguna] nggak bisa belanja,” ujarnya.
Namun, Melisa menambahkan, meski mode privasi ini dimatikan, pengguna masih akan tetap melihat konten iklan bersponsor di platform TikTok. “Kalau memang bukan sponsored content nggak akan bisa, sama juga dengan Shop Tokopedia di dalam TikTok,” jelasnya.