Siasat TLKM Bidik Rajai Bisnis Pusat Data Kawasan Asean

Media Digital
Selasa, 17 Oktober 2023 | 08:31 WIB
Foto: Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani (paling kiri) bersama Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Hattari (kedua dari kiri); Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono (kedua dari kanan); dan CEO NeutraDC, Andreuw ThAF (paling kanan) dalam acara kunjungan ke Hyperscale Data Center milik Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), anak usaha TelkomGroup di Cikarang, Senin (16/10).
Foto: Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani (paling kiri) bersama Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Hattari (kedua dari kiri); Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono (kedua dari kanan); dan CEO NeutraDC, Andreuw ThAF (paling kanan) dalam acara kunjungan ke Hyperscale Data Center milik Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), anak usaha TelkomGroup di Cikarang, Senin (16/10).
Bagikan

Bisnis.com, BEKASI - Emiten BUMN telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) melalui PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) berambisi menjadi penguasa bisnis pusat data skala besar alias hyperscale data center kawasan Asia Tenggara (Asean) pada 2025.

Direktur Group Business Development Telkom Honesti Basyir optimistis bahwa potensi NeutraDC untuk menjadi pemimpin pasar terbuka lebar, sebab terdorong oleh keunikannya sebagai bagian ekosistem Grup Telkom dan dukungan dari pemerintah sebagai pemegang saham.

"Kami berkeyakinan 2025 bisa jadi market leader. Tinggal menghitung waktu soal kapasitas yang kami miliki saja. Kalau cepat terbangun, dengan kemampuan dan value proposition yang kami miliki, kami bisa jadi nomor satu bukan hanya di Indonesia, tapi juga Asean," jelasnya ketika ditemui di Hyperscale Data Center Telkom Cikarang (HDC Cikarang), Kabupaten Bekasi, Senin (16/10/2023).

Sebagai contoh, dari sisi kondisi pangsa pasar regional, peluang muncul karena Singapura yang saat ini menjadi kiblat bisnis pusat data di Asean, justru tengah mengalami kesulitan untuk bertumbuh karena keterbatasan kapasitas sumber listrik.

Adapun, dari sisi kondisi pangsa pasar lokal, peluang terbuka karena NeutraDC memiliki keunggulan kompetitif dari tiga faktor. Pertama, sisi seamless karena terhubung dengan seluruh pusat data milik Grup Telkom. Kedua, sisi connectivity karena fasilitas HDC Telkom terhubung dengan infrastruktur backbone broadband Grup Telkom. Terakhir, NeutraDC juga memiliki kekuatan dari sisi eyeball alias akses kepada pelanggan Grup Telkom yang merupakan pengguna bisnis digital.

Terlebih, Grup Telkom juga menangkap peluang potensi nilai tambah pusat data besutannya dengan strategi memosisikan dirisebagai Sustainable Digital Ecosystem Hub dan memberikan layanan end to end integration untuk memperluas pasar ke pemain regional dan global.

Wakil Menteri BUMN RI Rosan Perkasa Roeslani pun memberikan apresiasi atas kesiapan dan strategi NeutraDC untuk terus mengerek nilai tambah dalam rangka mencapai target menjadi pemimpin pasar bisnis pusat data kawasan Asean.

"Permintaan data center beriringan dengan meningkatnya nilai digital economy Indonesia, di mana dalam 3 tahun mendatang nilainya akan tumbuh hampir dua kali lipat. Artinya, ruang pertumbuhan bisnis data center juga sangat tinggi. Kami berharap Grup Telkom mampu mengoptimalkan value creation untuk bisa menarik klien skala global," jelasnya ketika berkunjung ke fasilitas HDC Cikarang.

Sebagai gambaran, ekonomi digital Indonesia diproyeksi tumbuh 8 kali lipat dari Rp632 triliun pada 2020 menjadi Rp4.531 triliun pada tahun 2030, dengan persentase kontribusi terhadap GDP meningkat dari 4% menjadi 18%. Dengan demikian, Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono menambahkan hingga saat ini pihaknya telah memiliki 30 fasilitas pusat data, terdiri dari 25 fasilitas berada di Indonesia dan 5 fasilitas di luar negeri, mencakup Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste.

Terkhusus fasilitas HDC Cikarang, saat ini Grup Telkom telah merampungkan gedung pusat data 'Kampus 1' berkapasitas 25 MW, di mana turut menjadi pusat data yang berkomitmen terhadap dekarbonisasi dengan berfokus pada energi hijau. Secara bertahap, akan dibangun dua gedung kampus lagi di HDC Cikarang, sehingga total fasilitas akan mencapai 75 MW.

Grup Telkom juga melakukan kerja sama strategis dengan mitra strategis termasuk raksasa teknologi untuk mengembangkan bisnis pusat data ke pasar regional. Bersama dengan Singtel, Grup Telkom membangun Hyperscale Data Center Batam (HDC Batam) dengan nilai investasi mencapai US$581 juta.

Pembangunan HDC Batam pun menggunakan energi yang terbarukan, ramah lingkungan dan mengadopsi sistem multi-tier. Bogi menjelaskan proses pembangunan HDC Batam dipatok rampung pada akhir 2024.

"Melalui fokus pada fundamental bisnis yang kuat, kerja sama strategis dengan mitra yang andal, serta penguatan kapasitas dan pengayaan ekosistem digital, akan memantapkan langkah untuk menjadikan data center Telkom sebagai Sustainable Digital Ecosystem Hub di kawasan regional bahkan global di masa mendatang," tutup Bogi.

CEO NeutraDC Andreuw menambahkan bahwa Indonesiaberpeluang menjadi penguasa bisnis pusat data karena kebutuhan akan koneksi yang cepat dan lebih lokal, adanya kecukupan energi listrik, dan jumlah penduduk pengguna internet yang terbilang besar. NeutraDC pun membidik mampu menjadi pemain utama dalam membantu pemerintah mengejar ambisi tersebut.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper