Bisnis.com, JAKARTA — Sayurbox, startup agritech baru saja mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan di business to consumer (B2C). Meskipun ada pemangkasan karyawan dan penutupan sejumlah gudang, Sayurbox pastikan pengiriman dan bisnis berjalan lancar.
CEO & Co-Founder Sayurbox Amanda Susanti mengatakan pihaknya memastikan bahwa bisnis dan layanan B2B dan B2C masih berjalan seperti biasa dan akan terus melayani pelanggan setianya baik untuk layanan next day dan same day untuk wilayah Jabodetabek dan Surabaya.
Amanda juga mengatakan saat ini kinerja startup bernuansa hijau di segmen business to business (B2B) sedang tumbuh, sedangkan segmen business to consumer (B2C) tidak menunjukkan pertumbuhan yang kuat seperti waktu awal pandemi.
Maka dari itu Sayurbox membuat beberapa keputusan sulit untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang bisnisnya. Sayurbox saat ini menggabungkan beberapa gudang B2C, mengkonsolidasikan layanan pengiriman instan menjadi pengiriman pada hari yang sama (same day) untuk meningkatkan efisiensi operasional, serta melakukan tim restrukturisasi ke channel penjualan lainnya di dalam organisasi.
"Namun sayangnya, hal ini menyebabkan Sayurbox terpaksa harus melepas beberapa anggota di tim B2C," jelasnya dalam siaran pers, Senin (17/4/2023).
Startup yang dimulai di garasi rumah Amanda itu pun berkomitmen untuk meningkatkan layanan dan kualitas, dan sangat antusias untuk melanjutkan kemitraannya dengan konsumen serta menantikan kolaborasi dan peluang pertumbuhan di masa mendatang.
Sayurbox pun yakin bahwa perubahan strategis ini akan memposisikan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih baik di masa depan.