Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama BAKTI Anang Achmad Latif ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam penyediaan infrastruktur base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kemenkominfo 2020-2022.
Adapun BAKTI merupakan unit organisasi non-eselon di Kemenkominfo yang bertanggung jawab kepada menteri dan dipimpin oleh direktur utama. Tugas utamanya, memeratakan akses telekomunikasi dan informatika di seluruh Indonesia.
Salah satu proyek yang tengah dikerjakan adalah pembangunan penyediaan BTS 4G di 7.904 lokasi di dalam sembilan paket area kerja. Fokusnya adalah wilayah terluar, tertinggal, dan terpencil (3T) di Indonesia.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan sebagai bagian dari upaya percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di 2023, pemerintah melalui Badan Layanan Umum (BLU) BAKTI terus melakukan evaluasi pembangunan yang telah dilaksanakan sepanjang 2022.
"Hingga 31 Desember 2022, layanan sejumlah BTS di 5.487 lokasi telah on-air. Penambahan akses internet untuk fasilitas layanan publik juga telah dilakukan di 15.387 titik di seluruh Indonesia," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (4/1/2023).
Usman menyebut, upaya percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi khususnya di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) terus dilakukan.
Adapun strategi yang dilakukan Kemenkominfo, sambung dia, meliputi konstruksi satelit Satria-1 dan hot backup satellite (HTS) yang masing-masing berkapasitas 150 dan 80 Gbps untuk menyediakan akses internet di 150.000 titik layanan publik.
"Satelit ini ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal IV tahun ini, serta pembangunan proyek KPBU Palapa Ring Integrasi yang pengerjaannya direncanakan selesai pada kuartal I 2024 mendatang," ujar dia.
Usman menegaskan bahwa program pembangunan infrastruktur telekomunikasi seperti pembangunan BTS 4G di desa/kelurahan wilayah 3T serta peluncuran satelit Satria-1 dan HTS terus dilakukan.
Pihaknya juga terus memantau pelaksanaan komitmen operator seluler dalam membangun infrastruktur telekomunikasi di wilayah non-3T/komersial.
"Secara gradual upaya tersebut juga memperkecil wilayah blankspot di Indonesia. Upaya-upaya tersebut merupakan ikhtiar bersama agar seluruh wilayah blankspot dapat segera menikmati internet di 2024," imbuh Usman.
Lebih lanjut dia menambahkan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi oleh pemerintah melalui BLU BAKTI dilakukan dengan kolaborasi bersama berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah (pemda) dan operator seluler.
Adapun Pemda memberi dukungan berupa penyediaan lahan pembangunan BTS 4G melalui skema pinjam-pakai-lahan (PPL), serta memberi kelancaran proses pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Surat Keterangan Keadaan Tanah (SKKT).
Sementara itu, melalui skema kerja sama program penyediaan layanan seluler 4G dengan BAKTI, mitra operator seluler terpilih yaitu PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT XL Axiata Tbk. melakukan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur BTS 4G, termasuk untuk operasional dan pemeliharaan jaringan.