Deretan Perusahaan China yang Kena Blokir AS, Ada Huawei dan ZTE

Khadijah Shahnaz Fitra
Senin, 28 November 2022 | 15:18 WIB
Amerika Serikat/pegipegi
Amerika Serikat/pegipegi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) kembali memblokir perusahaan elektronik milik China karena dinilai menimbulkan resiko keamanan data AS.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (28/11/2022) Komisi Komunikasi Federal AS sudah lama ingin membatasi jangkauan perusahaan telekomunikasi China ke jaringan AS. Komisi Komunikasi Federal AS menyatakan komitmennya untuk melindungi keamanan nasional dengan memastikan bahwa peralatan komunikasi yang tidak dapat dipercaya tidak diizinkan untuk digunakan.

Sebelumnya, dua perusahaan teknologi China, Hangzhou Hikvision Digital Technology Co. dan Zhejiang Dahua Technology Co sudah masuk daftar hitam AS sejak 2019 karena kekhawatiran tentang mereka yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia.

Baru-baru ini Huawei dan ZTE dilarang berjualan di Amerika, ditambah tiga perusahaan terbaru. Mulai dari Hangzhou Hikvision Digital Technology Co., Dahua Technology Co dan juga pembuat radio dua arah Hytera Communications Corp.

"Aturan baru ini adalah bagian penting dari tindakan berkelanjutan kami untuk melindungi rakyat Amerika dari ancaman keamanan nasional yang melibatkan telekomunikasi," kata Ketua Komisi Komunikasi Federal AS Jessica Rosenworcel.

Komisi Komunikasi Federal menyimpulkan bahwa produk-produk tersebut menimbulkan risiko terhadap keamanan data. Bukan hanya AS yang menghentikan produk China, Inggris mengatakan akan berhenti menggunakan peralatan pengawasan milik perusahan China.

Salah satu menteri Inggris, Oliver Dowden mengatakan pemerintah Inggris tidak akan lagi memakai peralatan pengawasan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan China di situs-situs yang dianggap sensitif.

“Karena pertimbangan keamanan selalu menjadi yang terpenting di sekitar situs-situs ini, kami mengambil tindakan sekarang untuk mencegah risiko keamanan apa pun muncul,” kata Dowden.

Keputusan pemerintah didasarkan pada tinjauan terhadap kemungkinan risiko keamanan saat ini dan masa depan yang timbul dari pemasangan sistem pengawasan visual di kawasan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper