Bisnis.com, JAKARTA – Shopee, e-commerce milik Sea Group, menegaskan bahwa kebijakan terbaru terkait dengan pembatasan akses data pembeli, sudah dikomunikasikan dengan para penjual.
Dalam pernyataan resminya, Shopee Indonesia mengatakan kebijakan tersebut dilakukan untuk menjaga privasi dan memastikan keamanan data pengguna Shopee. Untuk berkomunikasi dengan pembeli, penjual dapat menggunakan fitur chat pada aplikasi penjual.
"Proses pengiriman oleh kurir dipastikan tidak terganggu," ujar Shopee, Senin (8/8/2022)
Shopee pun menjelaskan jika penjual ingin melihat data penjualan dan performa toko bisa menggunakan fitur Bisnis Saya di Seller Center yang akan memberikan informasi untuk membantu penjual meningkatkan performa penjualan.
Berdasarkan pantauan Bisnis di media sosial Twitter, muncul pro dan kontra terkait kebijakan ini. Ada beberapa warganet yang mendukung kebijakan ini, tapi ada juga yang menolaknya.
"Kebijakan ini bagus banget. Benar -benar melindungi pembeli dari fake COD yang sekarang lagi marak. Buat para seller tulis aja nomor resinya di paket, nanti pasti di PRINT ULANG sama pihak ekspedisi, di resi dr pihak ekspedisi pasti bakal muncul nama, no. telepon & alamat lengkap," ujar akun @prasetyo27.
Adapun, ada juga yang merasa kebijakan baru ini akan merugikan pembeli, dan dinilai kebijakan ini untuk Shopee menguasai database pembeli
"Asli ini ngerugiin seller banget, seler jadi ga punya database pelanggan, ini alesan shopee aja buat ngelindungin customer apa emang akal akalan buat menguasai database? Hadeh," ujar akun @umenlukman.