Bisnis.com, JAKARTA - Ilmuwan Jepang mengatakan debu dari asteroid Ryugu yang dikumpulkan oleh wahana antariksa Jepang mengandung petunjuk tentang asal usul kehidupan, yang ada di luar angkasa.
Hal itu karena dalam sampel asteroid yang dibawa ke Jepang dan diteliti mengandung hampir dua lusin asam amino.
Asam amino adalah zat yang bisa membuat protein dan diperlukan untuk mendukung kehidupan. Ini juga pertama kalinya mereka ditemukan di asteroid, Japan Times melaporkan melansir dari Yahoo.
Peneliti Universitas Chicago Ahli Geokimia Nicolas Dauphas yang bekerja dengan tim ilmuwan internasional yang dipimpin Jepang untuk menganalisis sampel, mengatakan ilmuwan sebelumnya hanya memiliki segelintir batu untuk dipelajari semua meteorit yang jatuh ke bumi dan disimpan di museum selama beberapa dekade, yang mengubah komposisi mereka.
"Memiliki sampel murni dari luar angkasa sungguh luar biasa. Mereka adalah saksi dari bagian tata surya yang belum pernah kita jelajahi," Dauphas merilis dalam sebuah pernyataan.
Pada tahun 2018, Hayabusa2 mendarat di Ryugu dan mengumpulkan partikel dari atas dan bawah permukaannya. Dia kembali ke Bumi dengan kapsul tertutup yang berisi sekitar lima gram debu dan batu.
Misi luar angkasa Hayabusa2 Jepang menjatuhkan sampel dari asteroid Ryugu ke Bumi di pedalaman Australia pada Desember 2020. Kemudian dipindahkan ke Jepang untuk dipelajari guna mengetahui asal usul tata surya dan kehidupan di Bumi.