Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Aplikasi Sastra Healing Mahasiswa Ini Berhasil Sabet Medali Emas di YISF 2022, Apa Keunggulannya?

Aplikasi Sastra Healing dari mahasiswa UNS ini berhasil mendapat medali emas dalam ajang YISF 2022.
Setyo Puji Santoso
Setyo Puji Santoso - Bisnis.com 22 Maret 2022  |  15:48 WIB
Aplikasi Sastra Healing Mahasiswa Ini Berhasil Sabet Medali Emas di YISF 2022, Apa Keunggulannya?
Mahasiswa UNS saat menunjukkan medali emas di ajang YISF - Humas UNS

Bisnis.com, SOLO-Prestasi membanggakan kembali ditorehkan tiga mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Baru saja, Pradana Ricardo, Nurfitria Difanti, dan Amanda Komsatun Sa'diyyah dari Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS menggondol medali emas Youth International Science Fair (YISF) 2022.

Kompetisi tersebut diselenggarakan di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang pada 14–17 Maret 2022. Ketua tim, Pradana Ricardo menyampaikan bahwa mereka mengusung sebuah aplikasi bernama Sastra Healing.
Aplikasi ini berisi hasil kerja alih wahana karya sastra, yaitu puisi menjadi musikalisasi puisi dan Cerpen menjadi sandiwara sastra.

Mahasiswa semester enam tersebut menambahkan bahwa dalam aplikasi juga terdapat menu instrumen musik yang digunakan untuk meningkatkan fokus pendengar. Secara umum, tujuan aplikasi ini adalah untuk mengurangi rasa cemas dan stres pada mahasiswa.

“Hal yang melatarbelakangi kami adalah pandemi Covid-19 yang mengakibatkan adanya peralihan proses pembelajaran luring menjadi daring. Hal itu membawa beberapa dampak, di antaranya adalah peningkatan rasa stres dan cemas dari mahasiswa karena banyak tugas yang harus diselesaikan. Oleh karena itu kami mencoba mengusung aplikasi ini,” kata Pradana Ricardo dalam keterangan tertulis, Selasa (22/3/2022).

Kompetisi ini diikuti oleh 673 tim dari 23 negara, antara lain Indonesia, Amerika Serikat, Thailand, Malaysia, Turki, Uni Arab Emirat, Macedonia, Serbia, dan Rusia. Sebanyak 35 tim di antaranya mengikuti kegiatan secara luring.

Sementara itu, Amanda Komsatun Sa'diyyah mengaku sangat bersyukur dan senang mendapat medali emas dalam kompetisi tersebut. Ia berharap semoga aplikasi ini dapat diluncurkan dan bermanfaat bagi para mahasiswa.

Hal senada juga diungkapkan oleh Difanti. Ia mengatakan bahwa tidak menyangka mendapat medali emas karena saat sesi penilaian, dirinya merasa kurang maksimal.

“Overall seneng banget sih pasti. Alhamdulillah bisa berkesempatan ikut kompetisi ini dan bisa dapat gold medal. Harapan ke depan, semoga aplikasinya bisa dikembangkan dan release secara resmi supaya bisa dimanfaatkan untuk teman-teman mahasiswa di luar sana. Melalui pencapaian ini, semoga jadi pemicu untuk lebih berprestasi lagi ke depannya,” tutup Difanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

inovasi aplikasi mahasiswa
Editor : Setyo Puji Santoso

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    back to top To top