Penyebab Hujan Es di Surabaya Menurut BMKG

Mia Chitra Dinisari
Senin, 21 Februari 2022 | 18:06 WIB
Awan cumulonimbus/en.wikipedia.org
Awan cumulonimbus/en.wikipedia.org
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Fenomena alam berupa hujan es yang turun bersamaan dengan hujan deras serta angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/2/2022) sore. 

Hujan es disebutkan sebesar kelereng dan membuat warga panik.

BMKG melalui BMKG Juanda Surabaya memberikan penjelasan terkait fenomena hujan es tersebut.

Di akun instagramnya, mereka menyebutkan jika penyebab adalah awan cumulonimbus (cb). Dimana puncak awan cb dapat menghasilkan butiran es.

Kemudian, ketika downdraft (Aliran udara ke bawah), dari awan Cb cukup tinggi.

Didukung juga suhu permukaan atau daratan cukup dingin, maka hujan dari awan Cb jatuh dalam bentuk butiran es.

Mereka menuliskan, sebagai syarat terjadinya awan konvektif tercapai, sehingga membentuk awan penghujan yaitu awan Cumulonimbus yang relatif tinggi dengan ketinggian sekitar 8-9 kilometer dengan suhu puncak awan bisa mencapai -69 hingga -100 derajat celcius.

Selain itu, juga karena nilai reflektivitas awan penghujan pada citra radar relatif tinggi, pada kejadian hujan es di Surabaya nilai reflektivitasnya sekitar 50-20 dBZ.

Menurut BMKG, hujan es atau juga hail adalah prespitasi yang terdiri atas bola-bolaes.

Tips saat hujan es turun menurut BMKG:

1. Berlindung dalam rumah/bangunan yg kokoh
2. Segera menepi ke warung2 terdekat jika sedang berkendara, baik pengguna roda 4/roda 2
3. Jangan beraktivitas di ruang terbuka
4. Jangan masukan esnya ke dalam gelas sbg minuman krn kita tdk tahu partikel2 polutan apa saja yg ikut mengkristal.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper