Bisnis.com, JAKARTA – Serangan ransomware kembali menyerang Indonesia. Kali ini Conti Ransomware mengumumkan bahwa Bank Indonesia (BI) masuk dalam daftar korbannya.
Dilansir dari Antara, informasi peretasan data BI diunggah oleh akun twitter @darktracer_int merupakan salah satu platform intelijen website.
Dalam unggahannya, akun tersebut menuliskan peringatan bahwa geng Conti Ransomware mengumumkan “Bank Indonesia” masuk dalam daftar korban.
“[ALERT] Conti ransomware gang has announced “BANK OF INDONESIA” on the victim list',” cuit akun tersebut.
Mengutip keterangan resmi Kasperksy, Jumat (21/1/2022), Conti Ransomware muncul pada akhir 2019 dan sangat aktif sepanjang 2020. Serangan kelompok ini menyumbang lebih dari 13 persen dari seluruh korban ransomware selama periode ini.
Grup ransomware ini tidak hanya mengenkripsi, tetapi juga mengirim salinan file dari sistem yang diretas ke operator ransomware. Aktor di belakangnya kemudian mengancam untuk mempublikasikan informasi secara online jika korban tidak mau memenuhi tuntutan mereka.
Salah satu serangan mereka yang cukup besar adalah peretasan sebuah sekolah di Amerika Serikat yang diikuti dengan permintaan tebusan US$40 miliar.
General Manager of Southeast Asia Kaspersky Yeo Siang Tiong mengatakan para pelaku kejahatan siber ransomware telah menyempurnakan persenjataan mereka dengan fokus lebih sedikit kepada serangan terhadap organisasi berskala besar.
Faktanya, selama 11 bulan pertama tahun lalu, persentase permintaan Incident Response (IR) dari Kaspersky yang diproses oleh tim GERT Kaspersky telah mencapai 46,7 persen. Angka ini melonjak dari 37,9 persen pada 2020 dan 34 persen pada 2019.
Menurutnya, target yang paling umum serangan ransomware adalah sektor pemerintahan dan industry. Serangan terhadap kedua sektor tersebut mencapai 50 persen dari semua permintaan IR dan semuanya terkait dengan ransomware pada 2021. Target populer lainnya termasuk TI dan lembaga keuangan.