Indonesia Makin Dekat Jadi Hub Fintech Asia Tenggara, Ini Buktinya

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 8 Desember 2021 | 01:07 WIB
Ilustrasi solusi teknologi finansial/flickr
Ilustrasi solusi teknologi finansial/flickr
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dinilai berada dalam jalur yang tepat untuk menjadi hub fintech di Asia Tenggara. 

Dengan pasar yang luas, Indonesia unggul dibandingkan dengan negara-negara lain di berbagai sektor vertikal teknologi finansial (Tekfin). 

Co Founder & Chief Executive Officer PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia Ivan Nikolas Tambunan mengatakan saat ini Indonesia sudah unggul di berbagai sektor tekfin dibandingkan dengan negara lain. 

Di sektor pembayaran, pinjaman (lending), pialang sekuritas digital, perbankan digital, asuransi digital, payment gateway, dan lain sebagainya, transaksi digital Indonesia sulit untuk ditandingi oleh negara Asia Tenggara lainnya. 

“Saya rasa saat ini [Indonesia] yang terdepan, dan kita terus harus jadi yang terdepan di berbagai vertical fintech,” kata Ivan kepada Bisnis, Selasa (7/12/2021). 

Dia juga mengatakan Akseleran siap untuk terus berinovasi dan mengembangkan produknya, serta terus terbuka untuk berkolaborasi dengan mitra-mitra yang ada, baik di dalam maupun luar negeri untuk mendukung cita-cita Indonesia tersebut. 

Dalam Laporan e-Conomy SEA, Google, Temasek, dan Bain & Company, Indonesia diperkirakan menjadi pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, dengan potensi pasar mencapai US$124 miliar atau sekitar Rp1.762 triliun. 

Sektor dagang el, layanan keuangan digital, media online, transportasi online dan perjalanan menjadi sektor penopang pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. 

Kemudian, kata Ivan, keterbatasan sumber daya manusia khusus teknologi informasi, infrastruktur digital, pangkalan data, serat optik dan lain sebagainya menjadi hal-hal yang masih harus ditingkatkan. 

“Regulasi juga harus mendukung inovasi, tetapi tetap juga menjaga perlindungan konsumen dan stabilitas keuangan nasional. Selain itu regulasi juga harus pro-investor,” kata Ivan.

Senada, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Anang Latif mengatakan menjadi hub Asia Tenggara bukanlah hal yang mustahil bagi Indonesia. 

Indonesia memiliki potensi sebagai penyedia pangkalan data terbesar di Asia Tenggara karena memiliki sumber daya energi yang besar.  

Pangkalan data merupakan salah satu infrastruktur TIK utama yang dibutuhkan untuk menggerakan ekonomi digital. Segala transaksi dan pengolahan data digital membutuhkan data center. 

“Negara tetangga kita tidak bisa membangun banyak pangkalan data karena keterbatasan listrik. Kita tahu pangkalan data butuh listrik,” kata Anang di Jakarta, Selasa (7/12/2021). 

Dia mengatakan saat ini pemerintah tengah berupaya untuk membangun pangkalan data nasional dengan kapasitas yang luar biasa. Pangkalan data tersebut akan dilengkapi dengan jaringan Palapa Ring yang telah terintegrasi. 

Dengan integrasi infrastruktur, maka ekonomi digital tidak hanya berputar di Pulau Jawa atau daerah perkotaan, tetapi juga sampai ke desa-desa bahkan hingga ke daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).  

“Tentunya dengan infrastruktur yang selesai menjadi salah satu syarat Indonesia untuk menjadi hub di Asia Tenggara,” kata Anang. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper