Bisnis.com, JAKARTA – Malware seperti phising, smishing, hingga ransomware menjadi ancaman keselamatan data pribadi Anda. Simak 6 cara untuk mencegah komputer terkena ransomware.
Perlu diingat, ransomware menuntut tebusan finansial dari korban dengan melakukan penahanan pada aset atau data yang bersifat pribadi. Saat ini, malicious software atau perangkat lunak berbahaya telah melakukan diversifikasi dengan cara memeras uang dari korban.
Ransomware dapat dikatakan sebagai bentuk pemerasan sederhana yang digunakan untuk pemerasan secara massal, disebarkan ke banyak pengguna dan dibuat lebih efisien dengan memanfaatkan aset kripto (cryptocurrency) untuk anonymity sebuah transaksi.
Baca Juga 3 Rekomendasi VPN Bagi Pengguna Windows |
---|
Indonesia tak luput dari serangan ransomware. Pada 2017, Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta terkena ransomware Wannacry yang mengakibatkan beberapa data pasien pada komputer tidak dapat diakses. Dalam kasus tersebut, modus yang dilakukan dengan menyandera data dan meminta tebusan uang sebesar Rp4 juta.
Lantas, bagaimana cara mencegah ransomware? Badan Siber dan Sandi Negara RI yang melakukan penanganan di bidang ini membagikan cara pencegahan dari ransomware.
Berikut 8 tips yang dapat dilakukan untuk mencegah ransomware seperti dikutip dari keterangan resmi Badan Siber dan Sandi Negara RI, Senin (22/11/2021).
1. Pastikan komputer mendapatkan patch terbaru dan pembaruan (update software)
Untuk dapat memastikan sistem komputer mendapatkan patch terbaru dan pembaruan terbaru, perlu melakukan aktivasi fitur “Windows Update”.
Fitur ini akan selalu memeriksa pembaruan terbaru pada pusat data sistem komputer Windows. Setiap pembaruan yang diterima akan dilakukan instalasi pada sistem komputer.
Usahakan untuk melakukan backup sebelum melakukan pembaruan sistem guna mencegah adanya kerusakan atau eror pada saat melakukan instalasi pembaruan sistem.
2. Scanning komputer menggunakan Anti-Virus dengan pembaruan terbaru
Anti-Virus yang tersedia secara default dari sistem komputer Windows adalah Windows Defender. Anti-Virus ini sangat membantu sistem komputer untuk mengetahui keberadaan aplikasi tidak dikenal atau mempunyai signature malware.
Selalu pastikan melakukan scanning pada sistem dan melakukan update pembaruan pada Anti-Virus tersebut.
3. Waspada pada setiap tautan (link) yang diterima
Waspada akan adanya email spam yang mencantumkan sebuah link untuk di klik atau mengunduh sebuah file. Cek terlebih dahulu setiap link dengan menggunakan VirusTotal, untuk mendapatkan info bahwa link tersebut berbahaya atau tidak.
4. Selalu mengaktifkan firewall pada komputer
Windows Firewall merupakan salah satu elemen terpenting dari OS Windows. Fitur Windows Firewall terus ditingkatkan seperti mengontrol koneksi keluar dari suatu aplikasi serta user juga mampu mengatur Windows Firewall dengan cukup mudah.
Program-program pada Windows ini akan secara otomatis membuat sebuah Rules/Aturan di dalam Windows Firewall sehingga program tersebut bisa melakukan Update.
5. Mengaktifkan fitur “safe browsing”
Teknologi Safe Browsing Google dapat memeriksa miliaran URL per hari untuk mencari situs yang tidak aman. Setiap hari, Google menemukan ribuan situs baru yang tidak aman, yang sebagian besar merupakan situs sah yang telah disusupi.
Jika mendeteksi situs yang tidak aman, Google akan menampilkan peringatan dan dapat menelusuri untuk melihat apakah situs saat ini berbahaya untuk dikunjungi.
6. Cadangkan dokumen penting secara berkala
Cadangkan atau backup sistem atau file penting secara berkala pada media penyimpanan eksternal atau cloud. Sehingga jika terjadi kerusakan data akan dapat dilakukan pemulihan pada sistem terakhir melakukan backup.
Selain melakukan tips tersebut, ada baiknya bijak dalam membagikan data yang bersifat pribadi seperti perbankan, e-KTP, dan Kartu Keluarga (KK).