Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pendidikan informal Yureka Edukasi Cipta (YEC) mengumumkan kembali ikut andil dalam program Kartu Prakerja dengan menggandeng putra-putri daerah untuk menjadi pemateri di berbagai kelas yang dihadirkan.
Sekadar informasi, saat ini program Kartu Prakerja sudah memasuki gelombang 18, di mana pendaftarannya telah ditutup pada pukul 12.00 WIB, Kamis (19/8/2021) dengan kuota 800.000 pendaftar.
Pendiri YEC M. Anima Husna mengatakan sejak perusahaan bergabung di program Kartu Prakerja, mereka berhasil mencatatkan pencapaian yang pada 2020 YEC masuk ke dalam 4 besar lembaga penyedia pelatihan yang paling banyak dibeli oleh peserta Prakerja.
“Salah satu hal yang membuat YEC memutuskan untuk menjadi bagian dalam Kartu Prakerja karena program pemerintah tersebut juga terbuka dan mendukung pengembangan diri bagi penyandang disabilitas,” ujarnya, Sabtu (21/8/2021).
Lebih lanjut, dia mengatakan pada semester I/2021, sebanyak 41.717 penerima Kartu Prakerja adalah penyandang disabilitas. Tentunya dengan proses pendaftaran hingga pelatihan saat ini yang semuanya dilakukan secara daring sangat memudahkan mereka.
Menurutnya, dengan membuka akses bagi penyandang disabilitas dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi merupakan wujud semangat untuk menuju Indonesia tangguh dan tumbuh, terutama di masa sulit akibat pandemi Covid-19.
Dalam hal ini, dia mengatakan YEC ingin mengambil peran untuk membantu masyarakat, terlebih penyandang disabilitas yang penuh keterbatasan untuk dapat menentukan masa depan mereka.
Kepedulian YEC dibuktikan dengan melakukan peluncuran 1.000 kelas bahasa Inggris daring sebagai program corporate social responsibility (CSR) YEC yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas pada November 2020 lalu.
Tidak hanya itu, dia mengatakan beberapa kelas yang sudah mereka rancang untuk semester II/2021 di antaranya Menjual Produk melalui Media Sosial bagi Pedagang Melalui Internet, Mengembangkan Akun YouTube dan Tiktok bagi Seniman Digital, Pemrograman Website Pemula dan Desainer Website, dan lainnya.
“Sampai saat ini masih berkomitmen memudahkan akses kelas keterampilan bagi penyandang disabilitas sebagai upaya mendukung kesetaraan hak bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat meningkatkan kemampuan diri,” tuturnya.