Jelang Presidensi G20, Kominfo Fokus Kembangkan Talenta Digital

Rio Sandy Pradana
Sabtu, 14 Agustus 2021 | 03:30 WIB
Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Jakarta. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Jakarta. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendorong pengembangan talenta digital yang sejalan dengan agenda prioritas negara-negara G20 pada 2022.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi menyatakan pemerintah telah mencanangkan percepatan transformasi digital nasional dengan salah satu pilarnya pengembangan talenta digital atau sumber daya manusia bidang digital. Selain itu terdapat tiga pilar lain yaitu: pengembangan infrastruktur digital, pemerintahan digital, dan ekonomi digital.

“Kita melihat urgensi yang luar biasa besar ketika kita berbicara tentang pengembangan SDM bidang digital. Kemenkominfo merespon itu dengan memohon dukungan dan sinergi dari Kemenko PMK, Kemenko Polhukam, juga Kementerian Agama untuk bersama-sama mendorong ini,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (13/8/2021).

Dia menuturkan saat Indonesia memimpin Presidensi G20 pada 2022, terdapat tiga prioritas utama yang sudah disepakati bersama pada Presidensi Italia 2021. Tiga misi utama adalah pemulihan pasca pandemi dan konektivitas; literasi dan kecakapan digital; dan arus data lintas negara.

Khusus untuk pengembangan SDM atau talenta digital, lanjutnya, Kemenkominfo menekankan pada aspek perubahan kerja yang bergerak dengan sangat cepat untuk bertransformasi secara digital. Hal tersebut berdasarkan catatan World Economic Forum (WEF) tentang pertumbuhan dan pergerakan perubahan tenaga kerja di dunia.

“85 juta pekerja atau jenis pekerjaan akan hilang di tahun 2025 nanti, sedangkan 97 peran pekerjaan akan muncul di tahun yang sama. Artinya, kita tinggal menghitung tiga tahun kedepan, 85 juta pekerjaan hilang dan 97 pekerjaan akan muncul,” paparnya.

Dia berpendapat beberapa jenis pekerjaan yang semakin penting dibutuhkan di masa depan seperti data analyst and scientists, big data specialist, artificial intelligence, dan machine learning. Pekerjaan yang akan hilang seperti pekerjaan yang sifatnya repetitive dan clerical, misalnya sekretaris, pengantar surat, kasir dan lain sebagainya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper