GoTo Bakal Gunakan Google Cloud Sebagai Mitra Utama Perusahaan

Akbar Evandio
Rabu, 28 Juli 2021 | 03:18 WIB
Logo GoTo, perusahan hasil merger Gojek dan Tokopedia / Twitter
Logo GoTo, perusahan hasil merger Gojek dan Tokopedia / Twitter
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Entitas hasil merger Gojek dan Tokopedia, GoTo Group, menyatakan akan menggunakan Google Cloud sebagai mitra tekonlogi utama mereka dalam rangka mendukung fase pertumbuhannya di Asia Tenggara.

Chief Technology Officer Gojek Severan Rault mengatakan dipilihnya Google Cloud adalah untuk memanfaatkan infrastruktur aman dengan skala yang bisa disesuaikan, kemampuan analisis data terdepan, serta alat produktivitas dan kolaborasi yang canggih.

"Kami [di Gojek] telah bekerja dengan Google Cloud cukup lama dan senang sekali dapat memperkuat kemitraan kami. Seiring GoTo berusaha mengurangi lebih banyak hambatan bagi konsumen dan menciptakan peluang bertumbuh bagi jutaan driver dan merchant di ekosistem kami, kolaborasi sudah pasti akan menjadi unsur krusial," ujarnya lewat rilisnya, Rabu (28/7/2021).

Lebih lanjut, dia menjelaskan Google Cloud akan terus memainkan peran penting dalam membantu perusahaan memanfaatkan data untuk memahami pengguna, mengoptimalkan operasi, dan yang terpenting memastikan mereka dapat memberikan solusi dan inovasi dengan cara yang paling efisien dan efektif.

Penyebabnya, saat ini ekosistem GoTo meliputi dagang elektronik (e-commerce) serta layanan sesuai permintaan (on demand) dan keuangan, dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, 2 juta rekan driver, dan lebih dari 11 juta mitra usaha dan UMKM.

“Gojek dan Tokopedia telah bekerja dengan Google Cloud masing-masing sejak tahun 2015 dan 2018. Saat ini, Gojek menggunakan Google Cloud untuk membantu mendukung platform kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin kami,” katanya.

Menurutnya, teknologi tersebut memungkinkan mereka menangkap dan menganalisis data untuk lebih dari 20 layanan Gojek, termasuk transportasi, pengantaran makanan, logistik, dan lain-lain, yang menghubungkan jutaan konsumen dengan driver dan merchant di Asia Tenggara.

Dengan memanfaatkan kekuatan ilmu data, dia meyakini dapat menerapkan model pembelajaran yang mudah diskalakan untuk melakukan semua pekerjaan, dari mengoptimalkan waktu penugasan dan menganalisis pemberdayaan dan pendapatan driver, hingga penentuan harga dinamis dan banyak lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper