Jumlah Unikorn Indonesia Bakal Bertambah, Ini Manfaatnya

Akbar Evandio
Jumat, 23 Juli 2021 | 17:46 WIB
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa
Bagikan
Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah perusahaan rintisan (startup) yang akan bertransformasi sebagai unikorn dengan nilai valuasi yang mencapai US$1 miliar atau sekitar Rp14 triliun dinilai akan kembali bertambah hingga akhir 2021.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira optimis jumlah unikorn akan bertambah hingga 1—2 perusahaan rintisan pada akhir 2021.
“Ada potensi lagi [hingga akhir 2021] untuk bertambah, paling memungkinkan di dagang elektronik, healthtech, agritech, dan edutech,” ujarnya, Jumat (23/7/2021).
Lebih lanjut, dia menjelaskan pemain yang mendapatkan keuntungan sepanjang pandemi Covid-19 adalah sektor digital lantaran memang mendapatkan manfaat dari pembatasan sosial. Mulai dari dagang-el untuk kebutuhan belanja, logistik bagian pendukung distribusi barang, sedangkan, untuk kebutuhan pendidikan dan kesehatan masyarakat makin terlatih untuk mengaksesnya dari jarak jauh.
Dia melanjutkan, platform dagang-el pun bisa memiliki potensi bertumbuh lebih besar dan menjadi unikorn dengan menggandeng ritel yang saat ini kian kesulitan untuk bertahan sehingga memberikan penawaran daring ke luring.
Selain itu, Bhima menilai hingga akhir 2021 unikorn akan turut melakukan pencarian dana publik dan berpeluang ada beberapa pemain baru yang melantai di bursa sehingga fenomena tersebut mengartikan era digital memang bertumbuh pesat pada era pandemi Covid-19
Menurutnya, keadaan pembatasan ruang gerak masyarakat sebenarnya juga merupakan waktu yang tepat bagi pemodal untuk melirik dan menyuntik dana ke perusahaan rintisan.
Dia meyakini pemodal pun dinilai dapat menjadikan semester II/2021 sebagai ajang verifikasi ketahanan unikorn dan perusahaan rintisan diterima oleh masyarakat.
“Perusahaan rintisan harus bisa membuktikan mulai dari menjaga dan pengelolaan arus kas selama menghadapi masa pandemi dan kelincahan atau kemudahan mereka untuk berbelok arah sehingga jika ada sektor yang macet mereka bisa buat layanan dengan potensi pertumbuhan yang baik ini yang perlu dilakukan agar mendapat modal,” kata Bhima.
Senada, Kepala Center of Innovation and Digital Economy Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul mengatakan fungsi dari kehadiran unikorn di sebuah negara adalah untuk menggaet investor, terutama dari modal ventura, dan perusahaan teknologi dunia untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Sebagai informasi, Laporan CB Insights bertajuk The Complete List of Unicorn Companies mencatatkan perusahaan rintisan berbasis aplikasi pajak daring, OnlinePajak sebagai unikorn ketujuh dari Indonesia.
Perusahaan tersebut terdaftar pada 15 Juli 2021 dengan valuasi hingga US$1,7 miliar atau sekitar Rp24,75 triliun dengan beberapa investor pendukungnya, seperti Sequoia Capital India, Warburg Pincus, dan Altos Ventures.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper