Bisnis.com, JAKARTA - Kemunculan perusahaan startup di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang pesat berkat pemanfaatan teknologi yang semakin meningkat di tengah masyarakat.
Pandemi Covid-19 yang hingga kini belum melandai, ternyata tidak menyurutkan pertumbuhan startup di Tanah Air. Sejumlah startup justru jeli dalam memanfaatkan perubahan tren yang terjadi semasa pandemi. Saat kini, ada lebih dari 2.000 startup yang tengah tumbuh dan berkembang di Indonesia. Angka tersebut menempatkan Indonesia di urutan kelima negara dengan startup terbanyak di dunia.
Populix, platform market research yang menjadi rujukan pelaku usaha dalam mencari tahu kebutuhan pasar dengan jutaan responden di seluruh Indonesia, melakukan survei terhadap perkembangan startup di Indonesia.
“Munculnya startup serta tingkat perkembangannya yang tinggi membuktikan bahwa bisnis ini sangat menjanjikan,” kata Timothy Astandu, Co Founder dan CEO Populix, dalam keterangan resmi, Senin (21/6/2021).
Dari survei yang dilakukan secara independen, sambung Timothy, terdapat 30 startup lokal diurutkan berdasarkan perolehan total skornya. Survei tersebut dilakukan pada quartal pertama 2021, di mana Gojek dan Tokopedia belum merger.
Dalam melakukan risetnya, Populix melibatkan panel online mereka untuk mengetahui popularitas masing-masing startup teknologi di Indonesia. Selain itu, beberapa parameter lainnya juga dipertimbangkan dalam penilaian, seperti total funding startup, keberadaan di market dalam hitungan tahun, jumlah pengikut di media sosial serta dampak sosial yang diberikan.
Merujuk dari data yang terkumpul, Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak menjadi empat startup lokal paling populer dalam Top 30 Startup Teknologi di Indonesia. Keempat startup tersebut juga dikenal luas sebagai startup yang telah menembus valuasi lebih dari US$1 miliar alias menyandang gelar sebagai Unicorn Indonesia.
“Sukses startup ini terus diikuti oleh startup lainnya yang perkembangannya menunjukkan tren positif,” tambah Timothy.