Kapitalisasi 10 Startup Kakap China Anjlok Rp11.404 triliun

Akbar Evandio
Senin, 31 Mei 2021 | 20:48 WIB
Bendera Tencent Holdings Ltd. berkibar di luar gedung kantor pusat perusahaan tersebut di Beijing, China, Selasa (14/8/2018). /Bloomberg-Giulia Marchi
Bendera Tencent Holdings Ltd. berkibar di luar gedung kantor pusat perusahaan tersebut di Beijing, China, Selasa (14/8/2018). /Bloomberg-Giulia Marchi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan rintisan (startup) asal China kehilangan taringnya, di mana dalam beberapa bulan terakhir, kapitalisasi pasar dari 10 perusahaan teknologi di sana termasuk Alibaba Group Holding dan Tencent Holdings telah turun lebih dari US$800 miliar atau Rp11.404 triliun (kurs Rp 14.255). 

Mengutip Nikkei Asia, Senin (31/5/2021), Tencent, sebuah startup yang mengoperasikan aplikasi perpesanan WeChat, sahamnya pada Selasa waktu setempat ditutup di level US$585,5 dolar Hong Kong, di mana turun mencapai 20 persen dari rekor tertingginya pada Februari 2021.

Alibaba dan unit keuangannya, Ant Group, juga berada di bawah pengawasan ketat pemerintah. Adanya campur tangan pemerintah inilah yang mengakibatkan mundurnya rencana IPO Ant Group pada November 2020.

Selain itu, perusahaan e-commerce JD.com, platform pengiriman makanan Meituan, dan 10 perusahaan platform daring lainnya dipanggil oleh bank sentral pada akhir April 2021. Sepuluh startup ini diperintahkan untuk sepenuhnya menerima pengawasan regulator di bidang keuangan.

Akibatnya saham JD, pengecer elektronik Pinduoduo dan Meituan, yang menganggap Tencent sebagai pemegang saham utama, turun tajam bersama dengan saham perusahaan teknologi lainnya.

Tercatat, Alibaba dan Tencent telah berulang kali berinvestasi dalam startup yang menjanjikan. Pertumbuhan startup yang mereka danai telah meningkatkan nilai pasar kedua raksasa teknologi China itu.

Kapitalisasi pasar Alibaba, Tencent, Meituan, JD, dan operator aplikasi video pendek Kuaishou, yang terdaftar di bursa Hong Kong pun telah turun 20 persen menjadi 40 persen dari 17 Februari 2021.

Total saham mereka mencapai sekitar 13,5 triliun dollar Hong Kong atau US$17,4 miliar, di mana mengartikan adanya penurunan lebih dari 5,1 triliun dollar Hong Kong.

Selanjutnya, kapitalisasi pasar gabungan Pinduoduo, raksasa pencarian Baidu, platform layanan keuangan Lufax, situs streaming video Bilibili, dan platform gim NetEase yang terdaftar di bursa Amerika Serikat pun turun sekitar US$150 miliar selama periode yang sama sehingga nilai pasar dari startup-startup ini menyusut sebesar US$801 miliar.

Alhasil, karena banyaknya ketidakpastian, investor luar negeri beralih ke obligasi dalam mata uang yuan dengan imbal hasil lebih tinggi. Investasi di sektor ini mampu memompa lebih dari 3,6 triliun yuan ke aset tersebut pada akhir April, naik hampir 60 persen dari tahun sebelumnya.

Adapun, sebagian besar obligasi tersebut merupakan obligasi pemerintah dan yang diterbitkan oleh bank pemerintah.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper