TaniHub Pertimbangkan IPO, Merger, dan Akuisisi

Akbar Evandio
Senin, 31 Mei 2021 | 18:23 WIB
Ilustrasi TaniHub. /dok. TaniGroup
Ilustrasi TaniHub. /dok. TaniGroup
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan rintisan di bidang teknologi pertanian, TaniHub menyebutkan tengah mempertimbangkan langkah perusahaan untuk mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO), dan akuisisi perusahaan lain.

Co-Founder dan CEO TaniHub Group Pamitra Wineka mengatakan langkah perusahaan untuk melantai di bursa tidak bisa dilakukan secara instan. Namun, dia mengamini perusahaan memang menyiapkan rencana IPO dalam waktu dekat.

"Saat ini sembari kami mempersiapkan [IPO] dari jauh-jauh hari, kami belum mengetahui kapan pastinya. [Namun] yang pasti, dalam 3 tahun ke depan, itu waktu yang menurut saya cukup tepat [untuk IPO]," ujarnya dalam acara executive interview secara virtual, Senin (31/5/2021).

Pria yang akrab disapa Eka ini mengatakan saat ini pun pemerintah juga terus mendorong dan mengejar startup agar bisa melakukan IPO dan melantai di bursa agar kedalaman pasar modal Indonesia lebih besar.

Tidak hanya itu, Eka mengatakan bahwa saat ini TaniHub juga mempertimbangkan adanya langkah akuisisi atau merger perusahaan lain. Hal ini karena perusahaan menargetkan bisa menggaet satu juta petani pada 2024.

Eka melanjutkan, pengelolaan hasil panen dari satu juta petani bukan hal mudah sehingga perusahaan mengkaji kemungkinan merger dan akuisisi. Namun, sejauh ini TaniHub belum menentukan startup maupun sektor tertentu yang diincar, yang pasti, ia menyasar startup yang dapat membantu petani.

Menurutnya, setiap perusahaan memiliki modal yang kuat di masing-masing lini. Ada yang kuat di lini model business to business (B2B), ada yang di lini business to consumer (B2C), ada pula yang kuat di sisi hulu.

"TaniHub sendiri fokus di sisi hulu, yaitu dengan mengambil hasil pertanian lalu mengolahkan melalui warehouse maupun processing and packing center (PPC). Jadi, kalau kami bisa bergabung dengan pemain yang menggarap niche (ceruk) spesifik, mungkin dapat menambah [pertumbuhan] bisnis dan dampak ke petani,” tuturnya.

Dia meyakini, dengan adanya akuisisi atau merger, operasional akan lebih efisien dan peluang pertumbuhan perusahaan juga akan makin besar.

Sekadar informasi, beberapa waktu lalu, startup agritech ini mendapatkan pendanaan seri B senilai US$65,5 juta atau sekitar Rp932 miliar.

Dia mengatakan, TaniHub berencana untuk serius mengkaji merger dan akuisisi setelah meraih pendanaan seri C, di mana kemungkinan perusahaan menggalang investasi baru tahun depan.

“Uang tunai (dari pendanaan seri B) baru masuk dan masih banyak. Namun, kami mempersiapkan minimal setahun dari sekarang untuk seri C. Nilainya kan besar, jadi harus dipersiapkan dari sekarang,” katanya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper