Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan (startup) di bidang Agrikultur (Agritech), Tanihub menargetkan akurasi data perusahaan hingga 95 persen untuk kebutuhan operasional bisnis mereka.
Chief Technology Officer Tanihub Group Kelvin Wijaya mengatakan teknologi analitik maha data, pembelajaran mesin, dan kecerdasan buatan membantu mereka untuk memahami pemangku kepentingan, petani, dan konsumen dengan lebih baik.
“Kami ingin sistem kami punya akurasi hingga 95 persen dan kami terus mengembangkan teknologi kami untuk menghindari dan meminimalisir anomali yang ada. Bahkan, sekitar 1/6 sampai 1/5 anggaran kami gunakan untuk mengembangkan teknologi kami,” ujar Kelvin, Minggu (9/5/2021).
Menurutnya, penerapan teknologi dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing petani dengan mensintesis potensi dan mekanisme pertumbuhan teknologi digital untuk sektor pertanian di dalam negeri.
“Kegunaan teknologi tersebut ada banyak, salah satunya peramalan dan kedua adalah untuk operasional dalam arti adalah untuk automasi dan optimasi. Kalau forecast kami berusaha melihat situasi pasar di Indonesia yang lumayan kompleks dengan datanya,” katanya.
Menurutnya, peran data juga memberikan efisiensi untuk mengukur kecepatan proses performa dan proses konsolidasi yang perusahaan perlukan di lapangan agar kedua proses tersebut bisa saling mengisi satu sama lain.
“Kedua proses saling beriringan tidak ada yang terlalu cepat atau lambat. Kami juga mengetahui berapa pekerja yang dibutuhkan. Dan dengan data kami juga mencari tau harga jual dan harga beli. Pendataan juga untuk konsumen, mereka beli apa, berapa uang yang biasa dikeluarkan sehingga kami bisa memberikan penawaran yang lebih cocok untuk mereka secara personal,” katanya.
Namun, tidak hanya berhenti di sana, Kelvin melanjutkan bahwa ke depan mereka ingin berfokus untuk mengadopsi teknologi lainnya. Khususnya, yang berhubungan dengan sisi hulu.
“Kami ingin fokus ke upstream seperti computer vision base, image processing base, atau IoT base. Bahkan, setelah lebaran kami ingin bekerja sama dengan pemain IoT,” kaya Kelvin.
Berdasarkan data Statista, pasar maha data dan analisis bisnis global bernilai US$169 miliar pada 2018 dan diperkirakan akan tumbuh menjadi US$274 miliar pada 2022.
Sementara itu, data Statista juga menuliskan pasar kecerdasan buatan (AI) global diperkirakan akan tumbuh pesat dan mencapai sekitar US$126 miliar pada 2025.