Bisnis.com, JAKARTA – Hajar Aswad merupakan batu yang dibawa oleh Nabi Adam AS dari surga ketika ia diturunkan ke Bumi oleh Allah SWT. Awalnya, batu tersebut berwarna putih bersih, akan tetapi lama kelamaan batu tersebut menjadi hitam legam. Penyebabnya antara lain karena dosa dosa manusia.
Ketika orang-orang yang beragama Islam pergi ke Makkah, hal yang paling mereka incar adalah bisa memegang dan mencium Hajar Aswad dari dekat. Mencium Hajar Aswad menjadi salah satu keinginan para jamaah saat menunaikan ibadah haji atau umrah.
Meski begitu, mencium hajar aswad bukanlah bagian dari rukun haji. Aktivitas mencium hajar aswad semata untuk mengikuti apa yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Itu sebabnya mencium hajar aswad disebut sunnah nabi.
Dilansir dari islam.nu.co.id, berikut 5 fakta dan keistimewaan Hajar Aswad :
1. Merupakan Sunnah nabi
Amensyariatkan mencium serta mengusapkan tangan pada batu hitam ini. Hal tersebut sesuai dengan kisah Sayyidina Umar radliyallahu anh, yang suatu saat mendatangi Hajar Aswad lalu menciumnya. Umar berkata:
“Sungguh, aku tahu, kamu hanya batu. Tidak bisa memberi manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku ini tak pernah sekalipun melihat Rasulullah shallahu alaihi wa sallam menciummu, aku pun enggan menciummu.” (HR Bukhari)
Hadits di atas dapat kita pahami, Umar telah menyaksikan Rasul mencium Hajar Aswad dengan mata kepalanya sendiri, sehingga menjadikannya ingin meniru perilaku Nabi sebagaimana di atas. Tak ada khasiat khusus yang didapat ketika mencium batu tersebut. Tetapi karena ini merupakan Sunnah rasul, jadi ganjaran pahala akan kalian dapatkan ketika mencium Hajar Aswad.
2. Memiliki kedudukan yang mulia
Seperti yang diketahui, Hajar Aswad ditemukan oleh Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail ketika pertama kali membangun Ka’bah. Kenapa memiliki kedudukan yang mulai? Sebab posisi Hajar Aswad berada dipojok Ka’bah bagian timur, tempat pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Ismail.
3. Posisinya menjadi tempat awal Tawaf
Karena berada diposisi timur pada Ka’bah, maka Hajar Aswad selalu menjadi tempat awal mulai masyarakat muslim melakukan tawaf ketika ke Tanah Suci.
4. Hajar Aswad adalah 'Tangan Allah'
Se bagaimana yang diriwayatkan Abu Ubaid, Baginda Rasulullah mengkiaskan Hajar Aswad sebagai ‘tangan Allah’ di bumi. Barangsiapa yang mengusap Hajar Aswad, seolah-olah sedang bersalaman dengan Allah subhânahu wa ta’âlâ. Selain itu, ia dianggap seperti sedang berbaiat kepada Allah dan Nabi Muhammad shallallahu ‘allaihi wa sallam.
5. Memiliki Cahaya yang menerangkan
Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Namun semakin lama sinarnya semakin meredup dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam. Batu tersebut berubah menjadi hitam karena dosa-dosa manusia.