Dampak Covid-19, Qasir Catat Pertumbuhan Pengguna Naik 55 Persen

Akbar Evandio
Rabu, 5 Mei 2021 | 20:50 WIB
Software as a service (SaaS)./Istimewa
Software as a service (SaaS)./Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan rintisan berbasis software as a service (SaaS), Qasir optimis pemanfaatan atau adopsi teknologi di tengah UMKM makin masif Tahun ini.

CEO Qasir Michael Williem mengatakan pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat lebih membutuhkan transaksi belanja secara cashless sehingga membuat UMKM perlu adaptif untuk mengadopsi teknologi.

"Kami melihat jumlah store yang menggunakan layanan kami untuk transaksi pembayaran secara cashless tumbuh dari 250.000 menjadi 700.000 outlet dari periode ketika pandemi mulai hingga saat ini," ujar Michael, Rabu (5/5/2021). 

Dia melanjutkan bahwa perusahaan yang berfokus pada penyedia teknologi Point of Sales (POS) setiap bulannya mencatatkan jumlah transaksi kurang lebih sebanyak Rp200 miliar sebelum ada pandemi Covid-19. Bahkan, pada masa normal baru angka ini melesat naik mencapai Rp1 triliun per bulan. 

"Saat ini jumlah UMKM yang mengadopsi digital ada 5 kali lipat dalam kurung waktu setahun," katanya.

Michael mengatakan, perusahaan akan menambah fitur layanan lantaran optimis dengan tren digitalisasi UMKM yang terus meningkat 

"Ke depan pasti fitur layanan yang kami berikan yang friendly sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tunggu saja," ujarnya.

Adapun perusahaan rintisan berbasis Software as a Service (SaaS) di Indonesia kian berkembang dalam beberapa tahun ke belakang. Dengan penggunaan internet yang terus tumbuh, sektor ini makin mudah untuk diakses konsumen, terutama dari kalangan yang tertarik untuk mendigitalkan usaha mereka. 

Kondisi ini selaras dengan perkembangan secara global yang dilaporkan Market Watch yang memperkirakan pasar produk SaaS secara global akan tumbuh hingga 21 persen hingga mencapai  US$117 miliar pada 2022.

Sementara itu berdasarkan prediksi dari perusahaan penelitian asing Gartner per Juli 2020 memperkirakan bahwa industri aplikasi awan berbasis layanan SaaS akan bernilai hingga US$143,7 miliar pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper