Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang pergantian tahun, sejumlah pabrikan ponsel masih terus berlomba-lomba menghadirkan produk terbarunya di Tanah Air. Beberapa diantaranya bahkan hadir dengan chipset Snapdragon ™ 865 besutan Qualcomm yang menyandang predikat sebagai chipset papan atas.
Performa chipset berarsitektur 7nm itu tentunya tak usah diragukan lagi. Koneksi berkecepatan tinggi, kinerja kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), hingga kualitas grafis yang jauh meningkat dibandingkan pendahulunya membuatnya disebut sebagai chipset terbaik 2020.
Salah satu diantaranya adalah Xiaomi. Belum lama ini pabrikan asal China itu meluncurkan ponsel terbarunya, yakni Mi 10T dan Mi 10T Pro. Masih sama seperti ponsel dari keluarga flagship Mi 10 lainnya, keduanya menggunakan Snapdragon ™ 865.
Keduanya hadir dengan harga yang terbilang miring untuk sebuah ponsel flagship dengan Snapdragon ™ 865. Mi 10T dibanderol dengan harga Rp5,99 juta, sementara Mi 10T Pro Rp6,99 juta. Keduanya berada di rentang harga yang seharusnya ditempati oleh ponsel kelas menengah (mid-end).
Tak perlu kaget, karena penggunaan Snapdragon ™ 865 di penghujung 2020 untuk ponsel flagship terbaru sebenarnya sudah sedikit tertinggal. Pasalnya, Qualcomm sudah mengumumkan kehadiran chipset flagship terbarunya Snapdragon ™ 888 yang akan hadir di pasaran lewat 10 pabrikan ponsel mulai awal tahun depan.
Selain itu, apabila ditelisik lebih jauh Xiaomi juga menurunkan spesifikasi layar Mi 10T dan Mi 10T Pro. Alih-alih menggunakan layar AMOLED seperti ponsel seri Mi 10 lainnya, keduanya masih menggunakan layar IPS LCD berukuran 6,67 inci.
Walaupun demikian, baik Mi 10 T maupun Mi 10T Pro sudah mendukung kecepatan refresh (refresh rate) hingga 144 Hz dengan teknologi AdaptiveSync. Tentunya refresh rate tinggi menjadi kebutuhan tersendiri bagi penggemar gim untuk menghadirkan gerakan obyek yang lebih halus.
Baterai yang digunakan oleh Mi 10T dan Mi 10T Pro juga sedikit lebih besar dibandingkan dengan Mi 10 yang berkapasitas 4.780 mAh. Keduanya menggendong baterai berkapasitas 5.000 mAh yang sudah didukung oleh pengisian daya cepat 33W.
RAM yang digunakan oleh keduanya juga tak ada perbedaan, sama-sama 8GB seperti yang digunakan oleh Mi 10. Namun, untuk penyimpanan internalnya Mi 10T Pro hadir dengan kapasitas 256GB atau lebih besar dibandingkan dengan Mi 10T yang berkapasitas 128GB. Penyimpanan internal tersebut bisa diekspansi menggunakan microSD berkapasitas hingga 512GB.
Kemudian perbedaan lain diantara Mi 10T dan Mi 10T Pro selain kapasitas penyimpanan internal terletak di sisi fotografi.
Mi 10T dibekali dengan tiga kamera belakang yang terdiri dari lensa utama 64MP, lensa ultra-wide 13MP, dan lensa makro 5MP. Sementara itu, untuk Mi 10T Pro lensa utama yang digunakan beresolusi 108MP seperti yang digunakan oleh Mi 10.
Kamera depan keduanya yang diletakkan dalam sebuah lubang kecil dalam layar atau punch hole sama-sama beresolusi 20MP.
Tidak ada perbedaan antara Mi 10T dan Mi 10T Pro selain kapasitas penyimpanan internal dan kamera belakang.
Keduanya sama-sama menggunakan tampilan antarmuka terbaru MIUI 12 berbasis Android 11. Pemindai sidik jari juga sama-sama diletakkan di dalam layar. Pun dengan fitur-fitur lain seperti near field communication (NFC), dua pelantang stereo, hingga absennya konektor 3,5 mm untuk menyambungkan ponsel ke perangkat audio konvensional.
Lantas, apa tujuan Xiaomi meluncurkan Mi 10T dan Mi 10T Pro dengan harga yang tak terpaut jauh dengan saudaranya POCO X2 Pro? Seperti diketahui POCO X2 Pro yang tersedia dalam dua varian seharga Rp6,59 juta dan Rp7,59 juta sama-sama menggunakan Snapdragon ™ 865
Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse menyebut kehadiran Mi 10T dan Mi10T Pro tidak akan memakan pasar POCO X2 Pro. Pasalnya, POCO X2 Pro menyasar kepada konsumen generasi muda yang lebih spesifik.
"Poco F2 Pro menyasar ke grup yang lebih spesifik, seperti hardcore gamers, gadget lovers, generasi muda, dan lain sebagainya. Itulah mengapa ponsel ini dibekali dengan kamera pop-up, yang mungkin saja tidak cocok untuk sebagian orang," ujarnya.
Tidak hanya Xiaomi, di penghujung tahun ini, tepatnya 24 Desember 2020 OPPO juga ikut merilis ponsel terbarunya yang menggunakan chipset Snapdragon ™ 865, Reno5 Pro+. Ponsel yang termasuk dalam keluarga Reno5 Series ini hadir dengan RAM 8GB dan penyimpanan internal berkapasitas 128 GB.
Masih sama seperti ponsel Reno5 Series lainnya, Reno5 Pro+ menggunakan antarmuka terbaru ColorOS 11 yang berbasis Android 11. Demikian halnya dengan baterai yang sama-sama didukung oleh teknologi pengisian daya cepat 65W SuperVOOC 2.0 flash charging.
Reno5 Pro+ dibekali baterai berkapasitas 4.500 mAh. Sedikit lebih besar dibandingkan dengan Reno 5 dan Reno 5 Pro yang kapasitas baterainya masing-masing 4.300 mAh dan 4.350 mAh.
Kemudian untuk layarnya, Reno5 Pro+ menghadirkan layar OLED 6,55 inci berkonsep punch hole untuk menempatkan kamera depan beresolusi 32MP. Layar di bagian bawahnya terdapat pemindai sidik jari itu mendukung refresh rate hingga 90 Hz.
Di bagian belakang, tersusun empat kamera yang terdiri dari lensa utama Sony IMX776 50MP seperti yang digunakan oleh Find X3, lensa telephoto 13MP, lensa ultra-wide 16MP, dan lensa makro 2MP.
Belum ada informasi lebih lanjut mengenai kepastian hadir dan harga Reno Pro5+ di Tanah Air. Untuk saat ini, perangkat hanya akan tersedia di China dan praorder akan dimulai pada 18 Januari 2021 dan
penjualan dimulai pada 22 Januari 2021,
dengan harga sekitar Rp8,7 juta hingga
Rp9,7 juta.