Bisnis.com, JAKARTA - Google akhirnya angkat bicara mengenai tumbangnya Gmail dan Youtube pada Senin (14/12/2020) malam.
Mengutip CNET pada Selasa (15/12/2020), tumbangnya layanan Google diakibatkan oleh permasalahan kuota penyimpanan internal. Adapun sebelumnya, banyak yang menduga permasalahan tersebut terjadi akibat serangan siber.
"Layanan yang mengharuskan pengguna untuk masuk (log-in) mengalami permasalahan paling besar selama periode ini," demikian disampaikan oleh juru bicara Google.
Juru bicara tersebut juga menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh pengguna akibat tumbangnya layanan Gooogle selama 45 menit. Tumbangnya layanan Google terjadi mulai pukul 03:47 PT atau sekitar pukul 18:47 WIB.
Google juga menyatakan akan melakukan peninjauan tindak lanjut menyeluruh untuk memastikan masalah serupa tidak terulang di masa mendatang.
"Semua layanan kami saat ini sudah kembali normal. Kami meminta maaf kepada semua pengguna yang terdampak. Kami akan meninjau lebih lanjut dan memastikan bahwa gangguan seperti ini tidak akan terulang kembali," kata Google.
Menurut situs Downdetector, terdapat 1657 laporan yang menyebut Gmail tidak dapat diakses 80 persen laporan tentang tak bisa akun mereka dan sisanya 11 persen tak bisa lakukan pencarian.
Situs tersebut juga menyatakan jika laporan terbanyak terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Jumlah laporannya sebanyak 955 YouTube down.
Menurut situs web pemantauan pemadaman DownDetector, lebih dari 12.000 pengguna YouTube terpengaruh di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan India.