Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menilai aplikasi dan gim memiliki peranan besar dalam membangkitkan perekonomian dan kedaulatan digital sehingga perlu didorong dan diperkuat jejaring antarpelaku kreatif di berbagai daerah Indonesia.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari S. Sungkari mengatakan aplikasi dan gim sebagai bagian dari subsektor ekonomi kreatif harus mampu diadaptasi dan dimanfaatkan dengan maksimal dalam berbagai kesempatan yang ada.
"Kami mendorong agar terus terjadi kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah tidak bisa melakukan sendiri, harus bersama-sama dengan seluruh pihak sehingga tercipta produk yang bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri dan kancah internasional. Tujuannya adalah kita memiliki kedaulatan digital yang kuat," kata Hari Sungkari dalam siaran pers, Jumat (6/11/2020).
Dia menuturkan Indonesia memiliki kekuatan yang besar untuk dapat mencapai kedaulatan digital melalui aplikasi dan gim. Digital ekonomi Indonesia dari 2015 hingga 2018 mengalami peningkatan pertumbuhan 49 persen dari US$18 miliar menjadi US$27 miliar.
Sementara untuk sektor gim, market size gim di Indonesia pada 2020 mencapai US$1.004 juta dan US$672 juta di antaranya datang dari mobile gim yang pertumbuhannya 70,1 persen year on year (YoY).
"Mungkin saja produk itu adalah buatan dari beberapa studio yang merupakan gabungan dari Depok dan Balikpapan, atau Balikpapan dan Malang, dan sebagainya. Menjadi hak milik bersama sehingga bisa jadi tuan rumah di negara sendiri dan bisa menembus pasar internasional dengan syarat bahwa produk yang kita bawa itu harus punya uniqueness," ujarnya.
Dia menilai pengembang gim lokal harus bisa memasukkan unsur keunikan dari keragaman budaya yang dimiliki Indonesia. Kearifan lokal bisa dibungkus dengan budaya kekinian, sehingga tidak membuat versi lain dari mobile Legend dan another PUBG, tapi satu gim dari Indonesia.