Bisnis.com, JAKARTA - Regulator komunikasi Inggris Ofcom melarang operator seluler menjual perangkat terkunci yang tidak memungkinkan pengguna beralih ke operator lainnya.
Melansir The Verge pada Rabu (28/10/2020), pelarangan tersebut akan berlaku mulai Desember 2021. Tujuannya, sudah barang tentu adalah untuk memudahkan orang beralih ke operator lain apabila tidak puas dengan layanan operator yang mereka gunakan.
Walaupun sejumlah operator Inggris seperti O2, Sky, Three, dan Virgin sudah menjual perangkat yang tidak terkunci sebagai standar, yang lain seperti EE, Vodafone, dan Tesco Mobile menjual ponsel yang perlu dibuka kuncinya secara manual sebelum dapat digunakan dengan jaringan lain.
Menurut penelitian Ofcom, lebih dari sepertiga orang yang memutuskan untuk tidak beralih mengatakan bahwa mereka ditunda karena harus membuka kunci ponsel mereka terlebih dahulu. Membuka kunci ponsel berharga sekitar £10 (US$13) di negara tersebut, kata regulator, dan prosesnya sering kali dapat menyebabkan masalah seperti penundaan atau hilangnya layanan.
Operator yang saat ini menjual handset terkunci mengatakan mereka akan mengikuti aturan.
Sebelumnya, Vodafone mengatakan bahwa mereka siap untuk menerapkan perubahan ini saat mulai berlaku dan anak perusahaan BT EE mengatakan bahwa mereka akan bekerja dengan Ofcom untuk mematuhi pedomannya.
Aturan baru tentang membuka kunci ponsel hanyalah salah satu langkah yang diumumkan Ofcom hari ini.
Aturan baru yang mulai berlaku pada Juni 2022 mewajibkan perusahaan untuk memberikan ringkasan persyaratan utama kontrak sebelum seseorang mendaftar, dan pada Desember 2021, perusahaan juga harus berkomunikasi dalam format yang dapat diakses seperti Braille saat diminta.
Ofcom mengatakan pihaknya juga berupaya untuk memudahkan peralihan di antara jaringan broadband yang berbeda seperti Openreach dan Virgin Media.
Sementara regulator Inggris melarang penjualan handset terkunci, praktik tersebut masih relatif umum di Amerika Serikat saat membeli perangkat langsung dari operator.