Bisnis.com, JAKARTA – Sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu saat Bumi masih dalam masa pertumbuhan dalam keadaan sangat panas. Dan sebuah benda seukuran Mars bernama Theia menabrak Bumi.
Bongkahan puing-puing yang dihasilkan dari Bumi dan Theia ini akan membentuk Bulan dalam jutaan tahun berikutnya.
Kemudian sekitar 4 miliar tahun lalu tata surya berada dalam periode yang mematikan dikenal dengan sebutan Late Heavy Bombardment.
Sebagai gambaran, asteroid dan batu luar angkasa yang besar beterbangan melintasi tata surya, menabrak planet kita dan benda langit lainnya di lingkungan galaksi Bima Sakti.
Untuk memastikan bahwa tata surya benar-benar mematikan, Matahari juga sedang melewati tahun-tahun pembentukannya, dan teratur mengeluarkan semburan api yang mematikan.
Walaupun demikian, dilansir dari express.co.uk pada Jumat (16/10/2020), penelitian NASA terbaru menemukan bahwa Bulan yang baru terbentuk pada saat itu mungkin melindungi Bumi yang tidak memiliki banyak atmosfer dari semburan api matahari.
"Bulan tampaknya menghadirkan pelindung yang substansial terhadap angin matahari pada Bumi, dimana sangat penting untuk kemampuan Bumi mempertahankan atmosfernya selama ini," ungkap Jim Green, kepala peneliti NASA untuk studi ini.
Gravitasi bulan yang baru terbentuk membantu menstabilkan rotasi Bumi yang menyelesaikan putaran penuh dalam waktu sekitar lima jam pada saat itu sebelum diperlambat menjadi 24 jam seperti yang kita tahu pada saat ini.
Hasilnya, inti Bumi distabilkan menjadi pusat lengket yang memungkinkan terciptanya magnetosfer yaitu lapisan atmosfer yang melindungi planet kita dari radiasi matahari.