Bulan Ini Akan ada Hujan Meteor Perseid, Berikut Hal yang Harus Diketahui

Lukas Hendra TM
Kamis, 6 Agustus 2020 | 13:43 WIB
Ilustrasi - mashable.com
Ilustrasi - mashable.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Fenomena alam yang dikenal dengan hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada pertengahan bulan ini, dengan sekitar 100 bintang jauh per jam pada malam puncak, ditambah dengan hujan meteor aktif Delta Aquarids.

Dilansir dari Forbes, Kamis (6/8) berikut ini adalah panduan lengkap tentang hujan meteor Perseid pad 2020 yang perlu Anda ketahui.

Apa itu hujan meteor Perseid?

Ini adalah hujan meteor tahunan yang paling populer, meskipun bukan yang paling produktif. Perseid populer terutama karena mudah terlihat dari seluruh bumi belahan utara pada Agustus, yakni bulan paling ramai untuk wisatawan melakukan perjalanan berkemah.

Peristiwa ini adalah sebuah kesempatan untuk melihat sekitar puluhan hingga ratusan bintang jatuh di langit malam, sekitar pada tengah malam.

Kapan hujan meteor Perseid 2020 berlangsung?

Pada tahun ini, malam puncak hujan meteor Perseid terjadi pada Selasa (11/8) malam atau pada Rabu (12/8) dini hari dan Rabu malam atau Kamis (13/8) dini hari. Kedua malam ini dinilai akan sama baiknya untuk melihat fenomena tahunan tersebut.

Pada malam atau dini hari waktu tersebut akan ada banyak meteor yang melintas. Akan tetapi kondisi langit yang cerah menjadi kunci untuk menikmati pemandangan ini. Selain itu, pada waktu yang sama Anda juga akan melihat Venus yang sangat terang muncul di timur laut beberapa jam sebelum matahari terbit.

Apa penyebab hujan meteor Perseid?

Seperti kebanyakan hujan meteor, Perseid disebabkan oleh komet. Debu dan puing-puing yang mereka tumpahkan saat melintasi tata surya bagian dalam dan melintasi jalur orbit Bumi mengelilingi Matahari, inilah yang disebut meteoroid.

Sementara itu, Perseid adalah komet 109P / Swift-Tuttle, yang terakhir memasuki Tata Surya pada 1992 dan akan jatuh tempo pada Juli 2126 lalu pada tahun 2261.


Bisakah Komet Swift-Tuttle suatu saat menghantam Bumi?

Pertama kali ditemukan pada 1862, Swift-Tuttle adalah objek tata surya terbesar yang berulang kali melintas di dekat Bumi. Nukleusnya berdiameter 16 mil atau 26 kilometer, yang jauh lebih besar dari asteroid pembunuh dinosaurus yang menghantam Bumi 66 juta tahun lalu.

Kendati demikian, para astronom menyatakan bahwa benda luar angkasa itu tidak akan menyerang atau menghantam Bumi dalam beberapa ribu tahun mendatang.

Bagaimana prospek hujan meteor Perseid pada 2020?

Prospeknya tidak sempurna tetapi cukup bagus untuk keluar dan melihat ke langit. Cerita dari orang-orang terdahulu yang mengaku telah melihat ratusan bintang jatuh yang bersinar di langit malam sangat bergantung dengan banyak faktor.

Faktor-faktor tersebut antara lain padat bidang puing yang melintas, tempat dan berapa lama Anda melihat, kecerahan Bulan dan langit, dan lain sebagainya.

Tips melihat bintang dan hujan meteor

Berikut ini adalah beberapa tip yang diperoleh dari pengamatan bintang dan hujan meteor selama bertahun-tahun. Pertama kutunggu sampai malam cerah untuk menjadi waktu terbaik melakukan pengamatan.

Jangan terpaku pada malam puncak. Lihatlah beberapa malam sebelum dan sesudah puncak yang diperkirakan. Biasanya, setelah malam puncak pemandangan juga tak kalah menarik karena pada saat itu Bulan akan terbit lebih larut setiap malamnya.

Selain itu, temukan tempat dengan pemandangan yang bagus. Juga jauhkan cahaya Bulan dari mata Anda dan amati dari suatu tempat di mana sebuah bangunan menghalangi cahayanya. Ini dilakukan untuk membatasi tampilan bidang lebar.

Tips lainnya adalah tetap diam dan bersabar, juga jangan melihat ponsel karena Anda membutuhkan mata yang bisa beradaptasi dengan gelap. Satu lagi tipsnya, jika malam itu mendung maka lewatkan saja karena akan sulit melihat fenomena tersebut.

Waktu terbaik melihat hujan meteor Perseid

Anda sebaiknya mulai sekitar 90 menit setelah matahari terbenam dan terus berlanjut hingga Bulan terbit dan secara jelas memutihkan langit malam. Meski demikian, Anda kemungkinan masih akan melihat bintang jatuh, selain pada tengah malam dengan berbagai kondisi yang diperlukan.

Apa itu bintang jatuh?

Istilah ini merujuk pada ‘bintang’ yang bergerak cepat dan menyala terang kemudian dengan cepat redup kembali. Ini disebabkan oleh partikel, debu, dan batuan kecil yang menghantam atmosfer bumi sekitar 100 kilometer.

Mereka menyala saat melepaskan energi yang diperoleh dari hantaman dengan atmosfer. Jadi apa yang dilihat adalah meteoroid yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi pada lintasan paralel. Bintang jatuh hanya menjadi istilah, bukan pengertian harfiah.

Kenapa itu disebut Perseid?

Semua hujan meteor besar dinamai berdasarkan konstelasi tertentu atau bahkan nama bintang tertentu. Ini tidak ada sangkut pautnya dengan rasi bintang all-star yang dinamai, tetapi tampaknya hanya berasal dari wilayah langit tertentu.

Dalam kasus Perseids, itu lah rasi Perseus yang merupakan salah satu rasi bintang utara yang lebih besar. Selama bulan Agustus tiap tahunnya, cuaca yang ada di langit malam timus setelah gelap akan tinggi.

Akan tetapi, Anda tidak perlu melihat ke arah Perseus untuk melihat bintang jatuh. Faktanya, lebih baik Anda melihat langsung di atas kepala, meskipun jejak komet diharapkan berasal dari posisi Perseus di langit malam.

Meskipun kehadiran Bulan yang cerah di malam puncak akan membuat banyak orang mengabaikan hujan meteor ini. Dalam praktiknya, akan ada banyak peluang untuk melihat bintang jatuh tersebut, terutama bagi mereka yang sabar dan melakukan penelitian.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper