Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengomentari kebocoran 91 juta data pengguna Tokopedia yang beredar bebas di media sosial.
Johnny mengatakan persoalan pembobolan dan kebocoran data bukanlah persoalan yang mudah untuk diselesaikan. Kendati demikian, legislasi, aturan, dan payung hukum dari perkara ini semuanya sudah ada.
"Kalau yang terkait penyelenggara sistem elektronik, itu tentu perlu dilakukan pendalaman oleh tenaga yang ahli yang khusus mendalami, serta kerjasama antar KL [kementerian/lembaga], Kominfo, BSSN, dan para ahli. Itu butuh waktu yang cukup lama dan saat ini sedang berproses," kata Johnny dalam konferensi video, dikutip dari Tempo, Senin, (6/7/ 2020).
Johnny memaklumi apabila Tokopedia masih belum merilis hasil investigasinya terkait kebocoran data tersebut karena semua prosesnya sedang berlangsung.
"Yang pasti, kami berharap pemilik data pribadi menjaga benar dan memperhatikan betul Nomor Induk Kependudukan, Nomor Kartu Keluarga dan selalu pakai OTP. Juga jangan gampang beri info spesifik kepada pihak lain," ujar Johnny.
Di sisi lain, VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak menegaskan data pengguna yang bocor tersebut bukanlah upaya pencurian data dan informasi kata sandi baru. Pasalnya, kata sandi para pengguna Tokopedia masih tetap aman terlindungi di balik enkripsi.
"Kami telah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian dan juga mengingatkan seluruh pihak untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh melalui cara yang melanggar hukum," kata Nuraini melalui pernyataan resminya.
Ia mengungkapkan Tokopedia juga telah menerapkan langkah-langkah keamanan sesuai standar internasional. "Kami juga telah mengarahkan pengguna kami atas langkah-langkah lebih lanjut yang harus mereka ambil untuk memastikan perlindungan data pribadi mereka," ucapnya.