Strategi Hadapi Pandemi, Gojek Perkuat Fokus di Bisnis Inti

Puput Ady Sukarno
Selasa, 23 Juni 2020 | 22:35 WIB
Dua orang pengemudi ojek online berbincang di Jalan Thamrin, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ANTARA - M Risyal Hidayatn
Dua orang pengemudi ojek online berbincang di Jalan Thamrin, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ANTARA - M Risyal Hidayatn
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Aplikator besutan anak bangsa, Gojek, memutuskan untuk memperkuat bisnis inti perusahaan mengingat dampak layanan tersebut yang sangat luas di masyarakat.

Keputusan yang diumumkan oleh perusahaan tersebut melalui enam belas (16) sesi town hall meeting secara internal kepada karyawan hari ini merupakan bagian dari langkah jangka panjang Gojek dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Bisnis inti yang akan jadi fokus Gojek ke depan adalah bisnis transportasi, pesan-antar makanan dan uang elektronik. Bersamaan dengan itu, manajemen juga mengumumkan dua keputusan utama lainnya, yakni penghentian sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi dan restrukturisasi organisasi secara menyeluruh demi optimalisasi pertumbuhan.

Pengumuman tersebut sengaja disampaikan secara langsung oleh kedua co-CEO Gojek kepada karyawan di tiap divisi hari ini supaya pesan dapat disampaikan lebih personal sekaligus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk bisa berdialog dengan pihak manajemen dan memahami lebih detail mengenai perubahan yang dilakukan.

Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo - CoCEO Gojek mengatakan bahwa perusahaan harus merespons apa yang terjadi di luar saat ini dan meningkatkan fokus untuk membangun bisnis yang kokoh, lebih efisien yang dapat terus bertahan seiring dengan berjalannya waktu dan tetap relevan dengan kondisi yang ada.

"Fokus pada layanan inti, menghentikan layanan yang tidak dapat bertahan di tengah pandemi, dan mengambil keputusan berani untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan prioritas pelanggan," ujarnya dalam surat kepada karyawan, seperti dikutip Bisnis, Selasa (23/6/2020).

Menurutnya dengan hal itu akan memastikan perusahaan dapat selalu membuat dampak positif bagi kehidupan jutaan orang serta juga memastikan pertumbuhan di masa mendatang.

"Namun, kami memohon maaf sebesar-besarnya kami harus mengambil keputusan sulit untuk kita dapat mengimplementasikan hal ini,” ujarnya.

Lebih lanjut mengenai penghentian layanan non-inti, Gojek akan mulai meniadakan layanan GoLife yang meliputi GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi.

Keputusan ini diambil berdasarkan hasil evaluasi mendalam terhadap situasi makroekonomi dan perubahan perilaku masyarakat akhir-akhir ini yang cenderung lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik.

Layanan GoLife maupun GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat. Kedua lini bisnis yang sebelum pandemi sempat menjadi tumpuan ini, mengalami penurunan secara signifikan beberapa bulan terakhir. Aplikasi GoLife akan dapat digunakan hingga 27 Juli mendatang.

Atas kondisi tersebut serta berdasarkan evaluasi terhadap struktur perusahaan secara keseluruhan, Gojek terpaksa merumahkan sebanyak 430 karyawan (setara 9 persen dari total karyawan), di mana sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival.

Pernyataan CEO

Hal itu merupakan satu-satunya keputusan pengurangan karyawan yang Gojek lakukan di tengah situasi Covid-19. Kevin mengaku bahwa salah satu ketakutan terbesarnya sebagai seorang pemimpin adalah mengecewakan karyawan dan itu menjadi hal tersulit yang pernah dirasakannya selama di Gojek, hingga hari ini.

"Secara pribadi, saya ingin meminta maaf untuk keputusan yang harus kita ambil. Kepada kalian yang harus meninggalkan Gojek, tolong diketahui bahwa ini adalah kesalahan kami berdua, saya dan Andre, bukan kalian," ujarnya.

Kevin memohon maaf karena kali ini telah mengecewakan. Pihaknya sangat berterima kasih bahwa para karyawan telah memberikan kontribusi berarti bagi kesuksesan Gojek selama bertahun-tahun dan telah menjadi bagian yang bernilai dari sejarah dan perjalanan Gojek.

"Setiap perusahaan akan beruntung untuk memiliki kalian di dalam tim mereka dan kami akan membantu kalian semaksimal mungkin untuk dapat melangkah lebih jauh di perjalanan karir kalian. Tolong jangan ragu untuk menghubungi saya langsung jika ada yang ingin kalian bicarakan,” kata Kevin.

Andre Soelistyo mengatakan hal senada. "Jika kalian mengizinkan saya untuk meminta satu hal kepada kalian, saya meminta janganlah kalian kehilangan rasa cinta terhadap Gojek. Saya berharap ketika kalian berada di jalan, dan melihat mitra driver Gojek yang dengan bangga memakai helm dan jaket hijau, kalian akan selalu ingat dan merasa bangga, bahwa kalian memiliki peran penting dalam mewujudkan ini semua," ujar Andre.

Sementara itu, langkah manajemen perusahaan dipercaya bisa mengarahkan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada tiga layanan inti Gojek.

Termasuk juga dalam hal ini adalah layanan yang menunjukkan hasil pertumbuhan yang menjanjikan di tengah pandemi, seperti bisnis logistik yang mencatat pertumbuhan 80 persen sejak awal pandemi atau layanan belanja kebutuhan sehari-hari yang naik dua kali lipat.

Di satu sisi, manajemen memahami apabila penutupan layanan GoLife akan berdampak pada mitra GoLife yang aktif menggunakan platform sebelum adanya pembatasan karena pandemi Covid-19.

Program Dukungan

Oleh karenanya, Gojek akan memberikan dukungan berupa ‘Program Solidaritas Mitra COVID-19’ kepada mitra yang terdampak dalam bentuk peningkatan keterampilan melalui pelatihan online yang dapat menjadi bekal jangka panjang bagi mitra untuk memperoleh penghasilan tambahan.

Selain itu, Gojek juga akan memberikan program bantuan dana tunai untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria.

Kemudian, bagi karyawan Gojek yang terdampak dengan keputusan ini, pihak manajemen telah menyiapkan sejumlah benefit, termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah; gaji penuh selama periode pemberitahuan, perpanjangan asuransi kesehatan hingga akhir 2020.

Selain itu, karyawan juga akan mendapatkan dukungan konsultasi psikologis dan kesejahteraan; bantuan konsultasi mencari kesempatan pekerjaan baru; pembayaran cuti tahunan dan hak lainnya; penghapusan annual cliff untuk pemberian ekuitas; dan karyawan diperbolehkan membawa laptop yang mereka gunakan saat di Gojek untuk membantu mencari pekerjaan lain.

Perusahaan karya anak bangsa ini tumbuh secara eksponensial sejak aplikasinya diluncurkan pada 2015. Aplikasi Gojek pun telah berkembang menjadi super app dengan lebih dari 170 juta pengguna di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara.

Dalam pengumumannya, Gojek menyatakan juga akan terus memberikan berbagai layanan termasuk melalui kerja sama dengan berbagai mitra bisnis terbaik di bidangnya seperti Halodoc atau Kita Bisa.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Miftahul Ulum
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper