Bisnis.com, JAKARTA – Pembatasan penggunaan dan impor produk Huawei oleh Pemerintah Amerika Serikat, dalam hal ini Presiden Donald Trump dinilai mengada-ada.
Eksekutif Seniot Huawei Technologies Co. Richard Yu mengatakan AS sejatinya tidak ingin hegemoninya di bidang teknologi luntur. Untuk itu dia menilai alasan pembatasan penggunaan produk Huawei dengan alasan keamanan nasional hanyalah alasan belaka.
“Apa yang disebutkan dengan alasan ancaman keamanan siber hanyalah alasan. Kuncinya sebenarnya adalah, mereka merasa terancam atas hegemoninya di bidang teknologi,” ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (18/5/2020).
Sebelumnya, pada Jumat (15/5/2020), Departemen Perdagangan AS mengumumkan larangannya untuk mengimpor dan menggunakan produk buatan Huawei Technologies Co. tanpa persetujuan khusus.
Pemerintahan Trump melihat Huawei sebagai ancaman keamanan nasional, meskipu tuduhan tersebut dibantah langsung oleh perusahaan asal China tersebut. Adapun, Washington sudah memasukkan Huawei dalam daftar hitam sejak tahun lalu.
Pemerintah China pun tidak tinggal diam. Mereka bersiap mengenakan larangan penggunaan dan importasi produk buatan Amerika Serikat, salah satunya Apple
Seperti dikutip dari Global Times Of China, salah satu sumber dari yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, China telah menyiapkan tindakan balasan atas perpanjangan larangan impor produk Huawei dan ZTE oleh AS. Produk buatan Qualcomm, Apple, dan Cisco disebutkan sebagai sasaran tembak pemerintah China.
"China akan mengambil tindakan balasan yang kuat untuk melindungi hak-haknya sendiri yang sah," ujar sumber tersebut, seperti dikutip dari Global Times of China, Minggu (17/5/2020)