Pandemi Covid-19, Waspada Ancaman Penipuan Delivery Malware Melalui Spam dan Phising

Akbar Evandio
Rabu, 6 Mei 2020 | 06:15 WIB
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan keamanan siber global, Kaspersky menemukan serangkaian serangan spam dan phishing melalui eksploitasi pandemi Covid-19 dengan menargetkan orang-orang yang menunggu pengiriman paket.

Analis konten web senior Kaspersky, Tatyana Shcherbakova menjelaskan bahwa terdapat penipu di dunia maya (scammers) yang berkedok sebagai karyawan jasa pengiriman akan menginformasikan kedatangan paket.

Namun, untuk menerimanya, calon korban harus membaca atau mengonfirmasi informasi dalam file terlampir. Adapun, saat calon korban membuka lampiran, malware secara langsung diunduh pada komputer atau ponsel mereka.

“Skenario terakhir adalah termasuk backdoor bernama Remcos yang dapat hinggap di perangkat pengguna. Malware ini dapat mengubah PC menjadi bot, mencuri data, atau mengunduh malware tambahan,” ungkapnya lewat keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu, (6/5/2020).

Menurutnya, pelaku pengelabuan (phisher) juga membuat salinan halaman web yang sangat dipercaya untuk layanan pengiriman populer sebagai cara mendapatkan kredensial.

Diharapkan, para calon korban akan didorong agar memasukkan detail informasi pribadi, seperti email dan kata sandi menuju situs web untuk melacak paket mereka.

“Banyaknya orang-orang menerima pemberitahuan tentang keterlambatan pengiriman, jenis penipuan ini memiliki peluang keberhasilan yang tinggi. Meskipun semua orang pasti ingin menerima pesanan mereka tepat waktu, penting untuk selalu waspada menilai dari mana email berasal dan memastikan alamat halaman web dengan tepat,” tuturnya.

Untuk menghindari menjadi korban spam dan kampanye phishing bertema virus corona dengan skenario pengiriman barang, Tatyana pun merekomendasikan agar memperhatikan dengan cermat alamat pengirim.

“Jika berasal dari layanan email gratis atau berisi karakter yang tidak berarti, kemungkinan besar itu palsu,” jelasnya.

Langkah selanjutnya, perlu untuk memperhatikan teks dengan seksama, karena perusahaan terkenal tidak akan mengirim email dengan format atau tata bahasa yang buruk.

“Hindari untuk membuka lampiran atau klik tautan pada email dari layanan pengiriman, terutama jika pengirim bersikeras dan mendesak. Lebih baik untuk menuju langsung ke situs web resmi dan masuk ke akun Anda dari laman tersebut,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper