Virus Corona Diyakini Tak Ganggu Proyek Satelit Multifungsi

Rahmad Fauzan
Kamis, 6 Februari 2020 | 01:45 WIB
Suasana penandatanganan perjanjian kerja sama, perjanjian penjaminan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk Proyek Satelit Multifungsi (SMF) yang dinamai Satelit Republik Indonesia (Satria)pada 2019./kppip
Suasana penandatanganan perjanjian kerja sama, perjanjian penjaminan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk Proyek Satelit Multifungsi (SMF) yang dinamai Satelit Republik Indonesia (Satria)pada 2019./kppip
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Wabah virus Corona diyakini tidak akan berpengaruh pada progres penyelesaian proyek Satelit Multifungsi.

Proyek Satelit Multifungsi atau Satelit Republik Indonesia/Satria diyakini akan terus berjalan.

Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward berpendapat proyek yang dijalankan oleh PT Satelit Nusantara Tiga selaku badan usaha pelaksana tersebut akan tetap berjalan karena pembiayaannya telah dijamin oleh negara.

"Sehingga proses kontruksi bisa dilakukan," ujar Ian kepada Bisnis, Rabu (5/2/2020).

Ian juga meyakini realisasi lini masa (timeline) yang disusun Kemenkominfo sudah realistis. Selain karena jaminan pembayaran, negara kedua perusahaan yang terlibat dalam proyek ini juga dikatakan sangat menguasai teknologi satelit, termasuk roket peluncurnya.

Namun demikian, lanjutnya, Indonesia masih berhadapan dengan pesatnya laju kemajuan teknologi. Dalam 5 tahun ke depan diperkirakan akan ada satelit dari negara lain dan teknologi berbeda seperti satelit low earth orbit (LEO) yang hingga saat ini dikatakan masih diperdebatkan proses perizinannya di Tanah Air.

Selain itu, kata Ian, dari sisi regulasi harus diperhatikan adanya teknologi 5G di sekitar frekuensi 26 GHz atau 28 GHz. Alokasi satelit dengan pita frekuensi Ka Band harus dijaga karena sangat rentan terkena gangguan dari base transceiver station (BTS).

"Perlu dilakukan pembicaraan dengan negara-negara di perbatasan yang akan menggunakan frekuensi 28 GHz,"" ujarnya.

Proyek Satelit Multifungsi meraup pembiayaan dari 2 perusahaan asing, yakni BPI France dari Prancis dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

Nilai investasi capex proyek Satelit Multifungsi mencapai Rp6,42 triliun dengan masa konsesi 15 tahun serta biaya ketersediaan layanan per tahun Rp1,40 triliun.

Satelit Multifungsi rencananya diluncurkan oleh Space X Falcon 9-5500 di Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper