Industri Telekomunikasi Diyakini Tumbuh 7 Persen

Leo Dwi Jatmiko
Sabtu, 11 Januari 2020 | 06:02 WIB
Teknisi PT XL Axiata Tbk melakukan perawatan jaringan di menara Base Transceiver Station (BTS) di Yogyakarta, Sabtu (15/12/2018)./JIBI-Rachman
Teknisi PT XL Axiata Tbk melakukan perawatan jaringan di menara Base Transceiver Station (BTS) di Yogyakarta, Sabtu (15/12/2018)./JIBI-Rachman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) memperkirakan bahwa pada tahun ini industri telekomunikasi kembali tumbuh single digit di level 7 persen.

Ketua Umum ATSI Ririek Adriansyah memprediksi pendapatan dari layanan internet atau data, akan menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan industri pada tahun ini.

Data masih sejak bebrapa tahun terakhir menjadi penopang utama itu seiring dengan perubahan perilaku masyarakat yang makin gemar dalam menggunakan internet.

Di samping itu, pertumbuhan juga akan didorong oleh penetrasi gawai yang melonjak sering dengan keluarnya gawai dengan model baru dan kebiasan masyarakat yang memiliki gawai lebih dari satu buah.

“Untuk data kami yakin masih akan tumbuh karena akan terjadi peningkatan penetrasi smartphone yang lebih banyak sehingga pengguna data juga akan bertambah dan konsumsi volume data per pengguna data juga masih bisa tumbuh,” kata Ririek kepada Bisnis, Kamis (9/1/2020).

Ririek juga memperkirakan bahwa penurunan legacy (layanan panggilan suara dan sms) masih akan menghantui industri pada tahun ini. Meski demikian, ATSI berharap penurunan tidak setajam beberapa tahun terakhir.

“Kami harapkan semoga bisa lebih landai. Secara keseluruhan, exposure kami atas risiko penurunan legacy ini masih ada tapi sudah mengecil,” kata Ririek.

Sekedar catatan, pada kuartal III/2019 lalu, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mengalami penurunan pendapatan legacy sebesar 21,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018, dari Rp32,01 triliun pada 2018 menjadi Rp25,08 triliun.

Sementara itu, PT Indosat Tbk mencatat pendapatan legacy sebesar Rp2,68 triliun pada kuartal III/2019, turun 46,71% dibandingkan periode yang sama pada 2018 sebesar Rp5,03 triliun.

XL mencatat pendapata non data sebesar Rp2,85 triliun pada kuartal III/2019, turun 28,57% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp3,99 triliun.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper