Bisnis.com, JAKARTA - Penerapan sistem Know Your Customer (KYC) terhadap pelanggan operator seluler dinilai dapat membuat beban operator makin berat. Penerapan KYC dengan meniru cara perbankan dinilai sebagai sebuah langkah kemunduran.
Wakil Direktur PT Hutchison 3 Indonesia Danny Buldansyah mengatakan bahwa saat ini sejumlah perbaikan telah mempermudah nasabahnya dalam pembuatan akun, sehingga proses pembuatan dapat dilakukan dari jarak jauh.
Jika Kemenkominfo mendorong agar aktivasi kartu prabayar meniru cara perbankan yang lama, dengan datang ke kantor atau gerai, kata Danny, itu merupakan sebuah kemunduran.
“Semuanya dahulu offline dan harus datang ke kantor, sekarang sudah online. Menurut saya ini melawan arus,” kata Danny kepada Bisnis.com, Selasa (11/12/2019).
Dia juga berpendapat aktivasi kartu prabayar di gerai akan membuat biaya operasional operator membengkak. Sebab, operator harus memperbanyak gerai dan menambah sumber daya manusia. Operator tidak akan sanggup untuk membuka gerai sampai ke pelosok desa.
Selain itu, rantai penjualan kartu SIM juga tidak terbatas di operator namun juga ada ritel. Dengan mengharuskan datang ke gerai maka para pedagang ritel akan terancam bisnisnya dan tutup.
Dia mengatakan bahwa implementasi regulasi regristrasi kartu prabayar saat ini sudah bagus. Hanya saja, pengawasannya perlu diperketat, begitu juga sanksi yang diberikan kepada para pelanggar.
“Kalau ritel tutup siap tidak kita menerima gejolak sosial yang ada,” kata Danny.