Jangan Pernah Lupakan Privasi

Rahmad Fauzan
Sabtu, 23 November 2019 | 22:12 WIB
Logo Facebook/Reuters
Logo Facebook/Reuters
Bagikan

“Kita sebagai pengguna jangan hanya menggunakan aplikasi media sosial, tetapi kita jaga privasi kita,” kalimat tersebut terlontar dari mulut Manajer Kampanye Kebijakan Facebook di Indonesia, Noudhy Valdryno, di sela-sela acara pembukaan Facebook Cafe di salah satu kafe populer di Jakarta, Filosofi Kopi.

Kesadaran pengguna memang merupakan isu penting yang diperhatikan platform yang bermarkas di California, Amerika Serikat, tersebut.

Di Indonesia, dengan populasi penduduk lebih dari 260 juta, jumlah pengguna untuk platform Instagram saja menduduki peringkat ketiga dunia, sehingga kesadaran privasi pengguna memang perlu untuk diedukasi.

Di kafe tersebut, langkah edukasi dilakukan mulai dari pintu masuk menuju halaman, di mana beberapa orang dari pihak Facebook menyambut pengunjung dengan secarik kertas berisi pertanyaan-pertanyaan survei terkait privasi di dalam platform.

Tingkat pengetahuan pengunjung kemudian tertakar pada saat melewati pintu masuk tersebut, dan pihak Facebook akan memberikan kartu penanda pengetahuan yang kemudian menentukan menu makanan apa yang bisa diperoleh oleh seorang pengunjung dengan pengetahuan privasi yang dimilikinya.

Di meja pemesanan, tahap sosialisasi berlanjut. Setiap pengguna diedukasi mengenai pengendalian privasi oleh beberapa orang dari Facebook sesuai dengan kartu yang dimilikinya. Selain itu, pengunjung juga diajarkan cara melihat serta meninjau orang-orang yang melihat informasi dan konten yang dibagikan, serta situs serta aplikasi yang digunakan pada saat login dan mendaftar.

Jangan Pernah Lupakan Privasi

Setiap orang, lanjut Noudhy, memiliki banyak cara untuk mengatur informasi yang dibagikan di media sosial, termasuk fitur untuk memastikan informasi yang dibagikan tersampaikan hanya kepada orang-orang yang dipilih.

Meski belum ada penghitungan resmi dari Facebook, tetapi dari pengamatan yang dilakukan Bisnis, diperkirakan jumlah pengunjung kafe mencapai kisaran ratusan orang yang menunjukkan persebaran informasi mengenai acara tersebut tersampaikan dengan efektif karena mendapat respons positif dari publik.

Dengan demikian, Pada tahap awal upayanya mengedukasi pengguna, Facebook bisa dikatakan berhasil.

Pengguna Tidak Paham

Namun, apa hal yang sepertinya ingin disampaikan melalui acara ini?

Noudhy menjelaskan, ancaman peretasan dan penipuan melalui phising terhadap pengguna Facebook dengan jumlah pengikut yang besar menjadi salah satu fokus perusahaan.

Terkait dengan masalah tersebut, dia mengatakan pihak Facebook secara berkelanjutan terus memperbarui fitur-fitur keamanan platform, sehingga urusan keamanan ketika terjadi kejahatan siber seperti peretasan, yang dinilai akan terus ada, ujung-ujungnya kembali kepada setiap pengguna.

Di Indonesia sendiri, jumlah pengguna Facebook terus mengalami pertumbuhan dan pengguna yang sama sekali tidak mengerti tentang pengendalian privasi jumlahnya masih sangat besar. Hal tersebut, diyakini menjadi masalah yang mendorong pihak platform untuk meningkatkan literasi digital pengguna di Indonesia.

“Jumlah pengguna Facebook, WhatsApp, Instagram terus meningkat. Kami ingin tren positif ini dibarengi dengan kampanye yang bermanfaat,” lanjutnya.

Jangan Pernah Lupakan Privasi

Di samping itu, selain terus memperhatikan sektor keamanan pengguna di Tanah Air serta berkomitmen untuk mengikuti aturan pemerintah dan menghormati proses penegakan hukum, hal lain yang dianggap penting dalam pembukaan kafe tersebut adalah terbangunnya kerja sama antara platform dengan pengguna.

Setelah Facebook Cafe, Facebook akan terus melakukan kampanye-kampanye perihal kesadaran privasi karena aduan-aduan terkait dengan masalah tersebut diyakini akan terus berdatangan.

“Kami juga butuh bantuan masyarakat untuk mengaktifkan fitur-fitur privasi yang ada serta mengetahui hal apa saja yang bisa dilakukan dari fitur-fitur tersebut,” imbuhnya.

Sebelumnya, pendekatan publik yang sama sudah dilakukan Facebook di Jepang dan beberapa kota di Inggris. Pada Mei 2019 lalu, Facebook membuka kafe pop up pertamanya di Jepang. Setelah itu, Facebook melanjutkan upaya sosialisasinya ke lima kota di dataran Britania Raya, yakni London, Manchester, Brighton, Edinburgh, dan Cardiff pada 28 Agustus 2019 sampai dengan 5 September 2019.

Adapun, langkah Facebook dalam meningkatkan kesadaran pengguna di Tanah Air tersebut disambut baik oleh Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pengerapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper