Bisnis.com, JAKARTA – PT Tokopedia dikabarkan tengah bernegosiasi untuk mengamankan putaran pendanaan final senilai US$1,5 miliar sebelum melakukan penawaran publik perdana (initial public offering/IPO).
Berdasarkan laporan sejumlah sumber, sebagaimana dilansir Bloomberg pada Jumat (22/11/2019), beberapa perusahaan internet yang berbasis di Amerika Serikat serta sejumlah investor existing dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mengucurkan suntikan dana bagi putaran pendanaan final Tokopedia tersebut.
Jika tercapai kesepakatan, perusahaan marketplace berusia 10 tahun itu diharapkan dapat mengantongi tambahan pendanaan sekitar US$1 miliar hingga US$1,5 miliar setidaknya pada kuartal I/2020. Namun, hingga saat ini, belum ada keputusan yang dicapai dan nilai pendanaan pun bisa berubah sewaktu-waktu.
Sekadar catatan, sebelumnya perusahaan dagang-el Indonesia berstatus unikorn tersebut telah disokong pendanaan dari SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group.
Belum lama ini, CEO Tokopedia William Tanuwijaya pun berharap dapat menarik investor baru guna menaikkan profil perusahaannya di luar negeri, sebelum melakukan listing di 2 negara (Indonesia dan pasar asing yang masih dirahasiakan).
Bagaimanapun, William menolak untuk mendetailkan rentang waktu rencana IPO Tokopedia lantaran mempertimbangkan faktor ketidakstabilan akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang dapat memengaruhi sentimen pasar.
Mengutip laporan Bloomberg, kehati-hatian Tokopedia dalam melakukan IPO juga dibayang-bayangi oleh kasus WeWork, yang membatalkan rencana go public-nya pada September 2019. Pembatalan tersebut membuat valuasi perusahaan terpelanting ke level US$8 miliar dari capaian senilai US$47 miliar pada Januari 2019.
Sekadar catatan, Tokopedia hingga saat ini masih mencatatkan penguatan transaksi penjualan di platformnya. Hingga akhir tahun ini, nilai penjualan bruto (gross merchandise value/GMV) Tokopedia ditaksir menyentuh US$16 miliar atau sekitar Rp22 triliun.
Adapun, Google, Temasek Holdings Pte and Bain & Co. memprediksi nilai industri dagang-el di Tanah Air mencapai total US$21 miliar pada tahun ini dan digadang-gadang mampu menembus US$82 miliar pada 2025.