Bisnis.com, JAKARTA - PT Supra Primatama Nusantara (Biznet) belum berencana melakukan konsolidasi. Biznet terbuka untuk bersinergi selama penawaran yang terjadi menguntungkan.
Presiden Direktur & CEO Biznet Adi Kusuma mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum ada rencana untuk mengakuisisi atau konsolidasi dengan perusahaan penyedia layanan internet lain.
Biznet, tuturnya, masih berfokus untuk membangun jaringannya sendiri secara organik.
Meski demikian, sambung Adi, jika kemudian ditemukan perusahaan yang memiliki aset dan cocok untuk bersinergi, Biznet membuka peluang untuk hal tersebut.
“Kalau memang ada aset yang cocok dan bisa sinergi, kita tentu berniat untuk explore,” kata Adi kepada Bisnis.com, Selasa (19/11/2019).
Di tengah persaingan ISP yang ketat, Adi mengatakan bahwa permintaan internet cepat di perseroan tetap tinggi. Perseroan pun rajin menggenjot pembangunan jaringan di sejumlah kota baru, seiring dengan tingginya minat internet tetap atau fix broadband di tanah air.
Adi mengklaim hingga kuartal III/2019, perseroan mengalami pertumbuhan sekitar 20-30% secara tahunan. Adapun jumlah homepass saat ini sekitar 500.000.
Selain peningkatan kualitas dan ekspansi jaringan, Biznet juga berfokus menyasar starup lokal dan pasar ritel untuk mendorong pendapatan mereka.
Saat ini kontribusi pendapatan masih didominasi sektor korporasi hingga 80% dan ritel 20%. Ke depannya, dia berharap kontribusi kedua sektor tersebut seimbang 50 : 50.
Adi mengatakan dalam mengincar pasar ritel, Biznet terus memantau daerah-daerah dengan jumlah pemukiman terpadat.
Dia mengatakan salah satu alasan perseroan menyasar sektor ritel karena jumlah orang yang berkeluarga lebih banyak dibandingkan dengan jumlah perusahaan baru yang lahir.
Adi menambahkan dalam mengembangkan bisnis di sektor ritel ataupun korporasi pihaknya selalu mengedepankan kualitas bukan harga. Dia menjelaskan Biznet tidak akan bertarung dengan membanting harga layanan.